Kepala Badan Keamanan Siber Republik Ceko (NUKIB), Dusan Navratil, menyatakan sudah memperingatkan pemerintah pada Desember 2018 soal dugaan aksi spionase China melalui perangkat dua perusahaan itu. Dia menyatakan sudah meminta operator telekomunikasi setempat tidak menggunakan produk Huawei dan ZTE.
"Kami mengumpulkan informasi dan memeriksanya, lantas kami menemukan tidak ada jalan selain memberikan peringatan," kata Navratil, seperti dilansir Reuters, Selasa (5/2).
Menurut Navratil, dari hasil analisis mereka menemukan ada ancaman pencurian data jika menggunakan perangkat keras dan lunak kedua perusahaan itu. Sebab, baru Huawei dan ZTE yang sampai saat ini siap meluncurkan perangkat telekomunikasi 5G.
Hal itu menjadi riskan lantaran Republik Ceko hendak meluncurkan penggunaan layanan 5G pada akhir 2019.
![]() |
"Layanan 5G kemungkinan akan menggantikan seluruh jaringan tetap karena pertukaran data menjadi lebih murah dan cepat. Dengan kata lain, siapa yang mengendalikan jaringan 5G maka akan mempunyai pengaruh penting di sebuah negara. Jika mereka pihak asing, maka akan bertindak sesuai kepentingan negara mereka dan itu menjadi masalah besar," kata Navratil.
Huawei dan ZTE menjadi sorotan karena dituduh terlibat kegiatan mata-mata oleh Amerika Serikat. Huawei sudah menyangkal hal itu berkali-kali. Sedangkan ZTE belum memberikan tanggapan. Karena polemik ini, harga saham Huawei mulai menurun. (ayp)
http://bit.ly/2WJp9le
February 06, 2019 at 12:42PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Khawatir Spionase, Ceko Enggan Huawei dan ZTE Ikut Tender"
Posting Komentar