"Idealnya struktur operator Indonesia berpilar pada tiga operator: Telkomsel, Indosat+, dan XL+. Hasilnya akan terasa bagi pelanggan dan industri yakni kesetaraan persaingan," imbuhnya kepada CNNIndonesia.com.
Sehingga menurutnya, operator lain bergabung dengan Indosat atau XL. Alih-alih Indosat dan XL yang bergabung. 'Veteran' telekomunikasi ini mengakui telah mendengar kabar konsolidasi Indosat Ooredoo dan XL Axiata yang sudah berhembus sejak beberapa tahun terakhir.
Selain itu, ia juga mempertanyakan komitmen manajemen dan regulator dalam menerapkan modern licensing setelah merampungkan proses konsolidasi."Rencana konsolidasi ini sejalan dengan ide jika suatu hari bisa mengurangi jumlah operator dari lima menjadi tiga," jelasnya kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Rabu (30/1).
Dilema konsolidasi
Garuda juga menjawab soal keluhan operator yang mengatakan pemerintah tidak memiliki aturan jelas terkait konsolidasi.
Sebaliknya, Garuda mengatakan kesalahan justru ada di sisi investor yang memasukkan spektrum ke dalam kapital perusahaan. Padahal seharusnya ada aspek lain yang menjadi pertimbangan yang menjadi pertimbangan kapital.
"[Soal aturan] sudah jelas kok karena kita sudah pengalaman banyak soal ini. Masalahnya investor seharusnya memasukkan jumlah pelanggan, layanan, cakupan, IoT dan lainnya sebagai kapital, bukan spektrum," ucap Garuda.Mantan petinggi Telkomsel ini menyebut perbedaan kultur perusahaan juga menjadi masalah kritis yang harus dihadapi perusahaan sebelum sepakat berkonsolidasi. Jika tak bisa diatasi, maka konsolidasi justru bukan membuat perusahaan menjadi bertambah kuat.
"Masalah klasik merger dan akuisisi ini adalah kultur SDM. Lihat di Indosat Ooredoo, orang asli Indosatnya tergusur dengan orang baru. Meski tak dipungkiri jika konsolidasi menjadi taruhan operator untuk hidup atau mati," ucapnya. (evn)
http://bit.ly/2G9sd55
February 04, 2019 at 03:38PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pengamat Anggap Ideal Jika Tersisa Telkomsel, Indosat, XL"
Posting Komentar