
Menurut Sofyano, avtur bukan BBM bersubsidi. Dengan demikian, menurut dia, harga vvtur memang tak bisa diatur pemerintah dan murni dilakukan melalui proses bisnis.
"Pola bisnisnya, pasti ada pemotongan (harga Avtur) yang pemberlakuannya berbeda-beda. Pembelian dalam jumlah besar dan pembayaran tunai tentu misalnya, bisa dapat pemotongan khusus," ujar Sodyano di Jakarta, Selasa (12/2).
Pertamina, menurut dia, seharusnya menjelaskan ke publik proses bisnis dari pemberian harga Avtur kepada konsumennya. Ia menduga ada perbedaan harga yang diberikan saat konsumen membeli dengan cara berutang, apalagi dalam jangka waktu yang sama.
Sementara harga yang disebut lebih murah di luar negeri, kemungkinan merupakan harga dengan pembelian tunai.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam acara Gala Dinner Peringatan HUT ke-50 PHRI di Jakarta, Senin malam (11/2) mengaku akan memanggil Pertamina terkait dugaan monopoli penjualan avtur yang disebut menyebabkan naiknya harga tiket pesawat sejumlah maskapai penerbangan.
"Berkaitan dengan harga tiket pesawat, saya terus terang kaget dan malam hari ini saya baru tahu mengenai avtur yang ternyata avtur yang dijual di (Bandara) Soekarno-Hatta itu dimonopoli oleh Pertamina sendiri," katanya.
harga.
Presiden memberikan opsi pada Pertamina untuk menyesuaikan harga Avtur dengan harga internasional atau siap-siap berkompetisi.
"Kalau tidak bisa (sesuaikan dengan harga internasional,)saya akan masukkan kompetitor lain sehingga terjadi kompetisi," katanya.
Jokowi mengakui harga avtur yang tinggi sangat mengganggu industri penerbangan di tanah air. Hal itu dinilai secara langsung berdampak pada semakin tingginya harga tiket pesawat terbang. (Antara/agi)
http://bit.ly/2BxG80R
February 13, 2019 at 12:41AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pertamina Diminta 'Buka-bukaan' soal Penetapan Harga Avtur"
Posting Komentar