
Penyebabnya, kata Hasto, Jokowi-Ma'ruf tetap diterima luas di kalangan para ulama dan kiai di seluruh Indonesia.
Hal itu dikatakan Hasto untuk merespons hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menunjukkan dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan di kantong pemilih Muslim.
"Jokowi tanpa pernah mencaci, tanpa pernah menimbulkan konflik ketakutan, sehingga lama kelamaan kami meyakini ini makin diterima sangat kuat," kata Hasto, di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2).
Pada Agustus 2018, dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf di kantong pemilih Muslim mencapai 52,7 persen. Survei terkini di akhir Januari 2019, dukungan dari kantong pemilih Muslim ke Jokowi-Ma'ruf sebesar 49,5 persen.
Hasto mengatakan Jokowi merupakan sosok pemimpin yang sangat dekat dengan ulama. Ditambah, Jokowi kerap bersilaturahmi dengan kiai dan habib.
Pada Kamis (7/2), Jokowi bertemu dengan ratusan kiai yang berasal dari wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, di Istana Negara.
"Itu perlu nanti sosialisasi setelah para habib memberikan dukungan kepada pak Jokowi- Ma'ruf Amin setelah mereka melihat mana pemimpin yg betul2 mewujudkan Islam rahmatan lil alamin, mereka akan berubah," kata dia.
Wasekjen PDIP Ahmad Basarah menyebut hasil survei LSI Denny JA itu sebagai instrumen untuk mengukur preferensi publik di Pilpres 2019.
Ia menyatakan naik-turunnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf disebabkan oleh dinamika politik yang biasa terjadi saat kampanye berlangsung.
"Kami menjadikan hasil survei sebagai sarana untuk semakin memecut kami bekerja semakin giat lagi lebih efektif lagi lebih smart lagi dan tentu tetap memegang prinsip politik berkeadaban," kata dia.
http://bit.ly/2MSSOUy
February 08, 2019 at 03:27AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "TKN Yakin Elektabilitas Jokowi di Kalangan Muslim Meningkat"
Posting Komentar