
Sebagai informasi, tim perundingan damai perang dagang AS dan Cina sepanjang akhir pekan lalu bertemu di Washington untuk menyelesaikan sengketa dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut. Mereka berupaya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang tarif dagang yang terjadi sejak pertengahan 2018 lalu.
Trump mengatakan berdasarkan informasi yang diterimanya, perundingan tersebut cukup memberikan hasil menggembirakan. Atas dasar itulah, Trump awal pekan kemarin mengumumkan akan menunda rencana kenaikan tarif produk impor asal China, walaupun 1 Maret yang menjadi batas waktu perundingan perang dagang hampir habis.
Trump juga membuka kemungkinan bakal memperpanjang batas waktu perundingan tersebut.
"Kami akan mengadakan pertemuan lagi dengan mereka (Xi Jinping), kami akan mengadakan pertemuan penandatanganan. Jadi semoga, kami bisa menyelesaikannya. Tapi kami sudah sangat, sangat dekat (dengan damai)," kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Selasa (26/2).
Meskipun yakin kesepakatan damai perang dagang bakal terwujud dalam waktu dekat ini, juru runding masih berjuang mengatasi perbedaan pendapat yang tersisa dalam perundingan. Perbedaan tersebut salah satunya berkaitan dengan konsistensi China dalam melaksanakan kesepakatan yang nantinya dicapai.
Washington ingin ada satu mekanisme penegakan hukum bila China melanggar kesepakatan yang sudah dicapai.
Sekretaris Pertanian AS Sonny Perdue mengatakan selain isu tersebut, perundingan juga masih membahas isu pertanian. Isu yang dibahas menyangkut akses perdagangan unggas, masalah ekspor daging sapi, biji-bijian pakan, etanol, dan pakan ternak yang dikenal sebagai biji-bijian penyuling.
"Saya pikir itu pertanda baik bahwa China memperpanjang masa tinggal mereka," kata Perdue.
[Gambas:Video CNN] (Reuters/agt)
https://ift.tt/2Xp26fO
February 26, 2019 at 10:01PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Trump Segera Teken Perdamaian Dagang dengan China"
Posting Komentar