
Para jemaat yang tadinya khusyuk beribadah, berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Si jago merah melalap bangunan bagian belakang yang merupakan tempat pembakaran lilin.
Asoey (63), petugas di wihara tersebut menyaksikan api terus merembet ke sejumlah bangunan wihara lain, seperti Wihara Samudra Bhakti dan bangunan kantor sekretaris.
Asoey pun mengaku ikut membantu menyirami air di titik lokasi kebakaran menggunakan alat pemadam api ringan. Namun, api terus membesar sehingga upaya pertolongan dilakukan dengan menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung.
Ia mengatakan api pertama kali terlihat di ruangan lilin yang berada di area penyimpanan lilin, tepatnya di belakang wihara. Sehingga kemungkinan besar hal itulah yang menyebabkan kebakaran.
"Penyebab sementara diduga api berasal dari lilin yang sedang dinyalakan. Tidak ada korban dari jemaat karena ketika kebakaran telah dievakuasi keluar bangunan," ujarnya.
Pengurus Wihara Dharma Ramsi yang masih satu yayasan dengan wihara yang terbakar, Budi Hartanto, mengatakan bahwa bangunan tersebut sudah berusia ratusan tahun.
Khusus untuk Wihara Satya Budhi, bangunan ini termasuk cagar budaya berstatus A. Usia kelenteng ini sudah ratusan tahun. Pendirinya ialah Tay Han Hap yang membangun kelenteng pada 1865. Semula nama kelenteng ini bernama kuil Hiap Thian Kiong.
"Betul, jadi bangunan Vihara Satya Budhi ini termasuk dalam heritage tipe A," kata Budi.
Budi menambahkan kebakaran ini baru terjadi pertama kali di wihara ini. Ruangan pembakaran lilin, menurut dia, ditutupi tembok bagian sisi kanan kiri. Namun pada bagian atas, kondisinya terbuka tanpa atap.
"Baru pertama kali. Belum pernah begini (kebakaran) sebelumnya," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (hyg/ayp)
http://bit.ly/2t9j1oN
February 06, 2019 at 10:55AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wihara Satya Budhi, Cagar Budaya Nyaris Ludes Saat Imlek"
Posting Komentar