
"Potensi ekonomi Garut yang bisa menjadi sumber devisa seperti jaket dan tas kulit yang berkualitas ekspor, minyak akar wangi dan pariwisata," kata Soetrisno Bachir di Ponpes Zawiyah Tarekat Tijaniyah, Garut, Jawa Barat, seperti dikutip dari keterangan pers pada Sabtu (4/5).
Di ponpes asuhan Ikyan Badruzzaman itu, Soetrisno menjadi pembicara dalam acara dialog bertajuk "Strategi Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Pesantren". Dalam kesempatan ini, Soetrisno juga menyinggung pelaksanaan konsep "One Pesantren One Product" (OPOP) yang dapat menciptakan nilai tambah untuk produk lokal.
Melalui konsep tersebut, pesantren dinilai bisa berkontribusi dalam peningkatan daya saing ekonomi nasional. Garut sebagai salah satu basis pesantren, kata Soetrisno, bisa menyumbang peran untuk itu.
Dikatakan Soetrisno, sudah saatnya santri dibekali jiwa kewirausahaan dan pendampingan keterampilan agar bisa menjadi pengusaha tangguh yang mampu menciptakan produk unggulan bernilai ekspor. Terlebih pemerintah punya agenda besar di sektor perdagangan untuk mengatasi defisit transaksi pedagangan.
"Salah satu kuncinya adalah meningkatkan daya saing," tambahnya.
Soetrisno optimistis Indonesia akan maju jika ditopang ekonomi yang tangguh dan punya daya saing ekonomi global. Dengan demikian, neraca perdagangan akan surplus, nilai tukar rupiah stabil dan makro ekonomi tetap tumbuh secara berkelanjutan. Pesantren berpotensi punya andil untuk itu.
Dengan jumlah pesantren yang mencapai sekitar 22 ribu dan santrinya sekitar 4 juta orang menjadi modal penting untuk mewujudkan daya saing industri dan ekonomi nasional yang tangguh. Oleh karena itu, pesantren menjadi penting dalam mendorong kemajuan ekonomi nasional. Terlebih dalam hal mencetak santri dengan keterampilan yang berkualitas, tenaga profesional yang berkarakter, berakhlak baik dan punya kompetensi.
"Juga mampu menjadikan Garut sebagai pusat keunggulan ekonomi lokal yang mampu mengolah komoditas potensial di sekitar pesantren agar mempunyai nilai tambah," kata dia. (stu)
http://bit.ly/2H02BH0
May 04, 2019 at 11:32PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mencetak Santri sebagai Entrepreneur dan Eksportir"
Posting Komentar