The World of the Married menceritakan kesempurnaan pernikahan dan keluarga Ji Sun-woo (Kim Hee-ae) yang hancur dalam satu hari ketika mengetahui suaminya, Lee Tae-oh (Park Hae-joon) berselingkuh. Tak hanya itu, orang-orang di sekelilingnya ternyata selama ini membantu menutupi perselingkuhan tersebut.
Kisah tersebut berhasil menarik banyak perhatian pecinta drama Korea. Menurut laporan Nielsen Korea, sejak tayang pada 27 Maret, The World of the Married langsung mendapatkan rating 6,3 persen pada episode pertama dan 10 persen untuk episode kedua.
Meskipun sejatinya merupakan garapan ulang serial asal Inggris, Doctor Foster yang tayang pada 2015, The World of the Married membuktikan bahwa kisah intrik skandal tentang perselingkuhan masih punya ruang di hati masyarakat Korea, dan penggemar drama.
Secara historis, narasi ketidaksetiaan sudah meramaikan layar kaca sejak lama dan menjadi salah satu topik sukses menarik perhatian masyarakat. Beberapa yang berhasil membuktikan hal itu adalah drama My Rosy Life yang tayang pada 2005 dan diperankan mendiang Choi Jin-sil, Son Hyun-joo (Criminal Minds), serta Lee Tae-ran (SKY Castle).
![]() |
Bahkan jauh sebelumnya, cerita ketidaksetiaan dan perselingkuhan sudah menjadi bahasan utama sejumlah film ikonis Korea Selatan, seperti The Housemaid (1960), The Day a Pig Fell Into the Well (1996), dan Happy End (1999).
Di sisi lain, kemunculan cerita perselingkuhan, zinah, dan skandal lewat produk budaya visual itu menjadi paradoks di Korea Selatan yang sejak 1953 memiliki Undang-undang yang mengatur soal ranjang.
Undang-undang yang awalnya dibuat untuk melindungi hak-hak perempuan dalam pernikahan itu menyebut bahwa pelaku perzinahan dan pasangannya bisa dijebloskan ke penjara hingga dua tahun bila terbukti bersalah.
Dinamika itu juga bahkan pernah diangkat dalam salah satu drama terpopuler, Secret Love Affair, yang dibintangi Kim Hee-ae dan Yoo Ah-in pada 2014.
Keberadaan UU itu sukses membuat ratusan orang dipenjara setiap tahun. Hingga kemudian, Undang-undang tersebut dicabut Mahkamah Konstitusi Korea Selatan pada 2015.
![]() |
"Meski perzinahan merupakan tindakan tak bermoral, negara tetap tidak boleh mengintervensi kehidupan pribadi individu," kata Ketua Majelis Hakim Park Han-chul, pada 26 Februari 2015, seperti dilansir No Cut News via Naver.
Pencabutan UU itu membuat narasi perselingkuhan, zina, dan ketidaksetiaan makin subur di dunia perfilman dan drama Korea Selatan. Nyaris setiap tahun selalu ada produk sinematik yang mengisahkan hal itu meski dicampur dengan genre atau cerita lainnya.
Sebut saja, kisah perselingkuhan dibalut unsur komedi dalam Listen to Love (2016) dan Perfect Wife (2017), atau unsur misteri seperti dalam Misty (2018) dan VIP (2019).
Kemudian ada perselingkuhan bahkan dibalut dengan kisah cinta amat manis dalam Love Affairs in the Afternoon (2019). Drama hasil adaptasi serial Jepang (Hirugao) ini bahkan sempat menuai kontroversi karena dianggap membenarkan perselingkuhan.
Seluruh drama tersebut mendapat apresiasi yang baik dari penonton bahkan kritikus. Hal tersebut terlihat dari rating tinggi hingga piala penghargaan bagi para artis seperti Cho Yeo-jeong (Perfect Wife) dalam KBS Drama Awards 2017 dan Kim Nam-joo (Misty) dalam BaekSang Arts Awards 2018.Kenyataan yang Gelap
Akademisi Perfilman Satrio Pepo Pamungkas mengatakan para sineas Korea Selatan biasanya mengangkat problem yang sering terjadi di negaranya dalam sebuah karya. Ia menilai hal serupa menjadi dasar pembuatan drama berlatar kehidupan sehari-hari, seperti kasus ketidaksetiaan.
"Biasanya itu konversi problem yang sering terjadi di Korsel dan menjadi sesuatu yang sangat mendramatisasi. Seperti kasus perselingkuhan merupakan sesuatu yang menyakitkan bagi kisah cinta," kata Satrio kepada CNNIndonesia.com.
"Karena film (drama) suatu negara akan merepresentasikan negara tersebut melalui audio visual," Satrio menegaskan.
Pada kenyataannya, hal-hal yang ditampilkan dalam drama memang menggambarkan kehidupan riil di Korea Selatan. Menurut laporan The Korea Herald pada Agustus 2016, lebih dari setengah orang yang telah menikah di Korea mengaku pernah berselingkuh paling tidak satu kali.
Sementara itu, 40 persen menyatakan transaksi seksual bukan bentuk perselingkuhan. Data tersebut diperoleh dari survei yang dilakukan asuransi besar di Korea, Lina Korea, bersama klinik seksolog setempat terhadap 1.100 orang berusia 20 tahun ke atas.
![]() |
Hasil studi tersebut menunjukkan rata-rata 53,7 persen laki-laki berusia 50-an mengaku telah menipu istri mereka tentang hubungan di luar perkawinan.
Tak hanya itu, sosok suami sempurna namun berselingkuh di belakang istri seperti yang diperankan Park Hae-joon juga nyata dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkaran petinggi pemerintahan dan selebritas.
Salah satunya ialah mantan Gubernur Chungnam, An Hee-jung. An hee-jung kerap menampilkan kemesraan bersama istri di media sosial dan mendukung feminisme, karena terinspirasi istrinya yang secara keuangan dan emosional mendukung karier politiknya.
Akan tetapi The Korea Herald pada Maret 2018 melaporkan An Hee-jung yang sempat disebut jadi calon kuat presiden Korea Selatan itu ternyata terbukti memerkosa dua orang perempuan.
Selain itu, Aktor Cho Jae-hyun yang terlihat menjadi ayah dan suami sempurna di layar saat membintangi acara realitas Take Care of My Dad pada 2015, ternyata melakukan pelecehan seksual kepada sesama aktris. Hal serupa juga dilakukan Sutradara Kim Ki-duk.
Kondisi tersebut seolah menjadi pola khusus sebagian besar drama dan film Korea mengenai perselingkuhan. Meskipun, ia menyebut selalu ada peluang perubahan pola dalam pembuatan film maupun drama.
"Polanya perempuan yang diselingkuhi, pihak ketiga mengerti keadaan si laki-laki dan lebih nyentrik. Sementara si istri lebih sederhana. Drama naratifnya, si perempuan pertama biasanya mengalami kekurangan atau merasa si laki-laki tidak nyaman," kata Satrio. (end)
https://ift.tt/2JDoah1
April 05, 2020 at 07:24AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "World of the Married dan Kisah Kelam Dunia Perkawinan Korea"
Posting Komentar