
Saat sejumlah negara di seluruh dunia telah memulai vaksinasi Covid-19 massal, beberapa negara lainnya justru harus bergulat dengan lonjakan kasus virus corona.
Sebut saja Jepang, Korea Selatan dan Jerman. Pada dua pekan pertama Desember saja, Korsel dan Jepang telah melaporkan lonjakan kasus di atas seribu jiwa. Sementara pada Jumat (27/11) lalu, kasus Covid-19 di Jerman telah menembus angka 1 juta dan angka kematian mencapai 590 jiwa pada Rabu (9/12).
Akibat lonjakan kasus dan kematian akibat Covid-19, Kanselir Jerman Angela Merkel sampai harus kembali menerapkan lockdown parsial demi menghentikan kenaikan penularan yang rencananya akan berlaku mulai pekan ini hingga 10 Januari mendatang. Penerapan lockdown berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Kondisi genting pun dialami Jepang. Saat Negeri Sakura mencatat 3.030 kasus harian baru Covid-19 pada Sabtu (12/12). Angka tersebut sekaligus menjadi kasus harian tertinggi sejak pandemi mewabah di negara itu.
Salah satu faktornya kemungkinan disebabkan karena pemerintah Jepang yang enggan kembali menerapkan lockdown karena pertimbangan ekonomi.
Ditambah lagi, pemerintah Jepang juga meluncurkan program subsidi "Go To Travel" untuk mendorong pariwisata domestik dan mendukung sektor bisnis. Namun, program itu menuai kritik karena beberapa pihak menilai akan mendorong orang-orang bepergian sehingga berpotensi menyebarkan infeksi yang lebih luas.
Kondisi serupa juga terjadi di Korsel saat Negeri Ginseng untuk pertama kalinya menembus angka 1.000 untuk kasus harian Covid-19 pada Minggu (13/12). Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), kasus Covid-19 di Korsel bertambah 1.030, termasuk 1.002 berasal dari infeksi lokal.
Sehari sebelumnya, ketika Korsel mencatatkan 950 kasus baru pada Sabtu (12/12), Presiden Moon Jae-in menyebut situasi itu sangat parah. Pasalnya, pemerintah Korsel sudah memperketat aturan menjaga jarak pada awal pekan.
Salah satu faktor di balik lonjakan kasus tersebut ditengarai berasal dari klaster pertemuan pribadi dan infeksi besar-besaran di rumah ibadah serta rumah sakit di wilayah metropolitan.
Sejauh ini, Korsel belum mempertimbangkan opsi lockdown nasional atau lockdown parsial sebagaimana yang diterapkan oleh Jerman. Pemerintah Korsel menyatakan akan terus melanjutkan larangan pertemuan lebih dari 50 orang dan melarang penonton di acara olahraga.
Selain itu, kafe hanya diizinkan melayani pesanan dibawa pulang dan restoran harus tutup pukul 21.00 waktu setempat.
(ans/ayp)https://ift.tt/2KwQfKC
December 17, 2020 at 07:07AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mengulas Lonjakan Kasus Covid-19 di Korsel hingga Jerman"
Posting Komentar