Susu Formula Buat Anak Lebih Cerdas, Mitos atau Fakta?

Jakarta, CNN Indonesia --

Ibu biasanya pusing saat anak-anaknya tak mau makan atau tak mau minum susu. Mereka beranggapan bahwa minum susu formula bisa menjadi faktor penentu tubuh anak-anaknya bakal jadi sehat dan tinggi.

Susu formula pun dianggap sebagai faktor utama yang mendongkrak berat badan, bantu tumbuh lebih tinggi, hingga meningkatkan kecerdasan anak. Mitos atau fakta?

Dokter Aryono Hendarto, kepala departemen ilmu kesehatan anak RSCM mengungkapkan bahwa manfaat utama susu harus dilihat dari kandungan zat makronutrien dan mikronutrien di dalamnya. Makronutrien bisa didapat tanpa perlu mengandalkan konsumsi susu. Kandungannya bisa dipenuhi dari makanan anak sehari-hari yang berasal dari sumber alami.


Sementara mikronutrien lebih relevan jika dikaitkan dengan susu. Namun bagi anak yang sudah tak lagi menyusu ASI pada ibu, susu formula diharapkan bisa membantu memenuhi mikronutrien, khususnya kalsium.

"Pada kasus tertentu, asupan kalsium dari susu formula bisa diberikan jika belum adekuat atau cukup. Seperti kita tahu, kalsium berfungsi untuk pembentukan tulang," ucapnya dikutip dari Hai Bunda.

"Meski begitu, orang tua harus ingat jika susu bukan produk yang istimewa, unggul, dan spesial. Anak tak wajib minum susu hanya untuk pertumbuhannya. Susu formula bisa digunakan sebagai suplementasi untuk memenuhi kebutuhan."

Lalu benarkah susu formula bisa membuat anak jadi cerdas?

Salah satu kandungan yang dianggap bagus untuk meningkatkan kecerdasan anak adalah AHA dan DHA. Kedua kandungan ini ada di dalam susu formula dan juga ASI.

"AHA dan DHA yang ditambahkan pada susu formula kualitasnya tidak sama dengan yang terkandung di ASI. Jadi, sebaiknya orang tua tak perlu banyak berharap anak bisa mendapatkan kandungan ini saja di susu formula."

Awalnya, kandungan AHA dan DHA di susu formula berasal dari algae atau ganggang. Namun ternyata, bahan ini bisa menyebabkan harga susu mahal, sehingga banyak produsen beralih ke protein hewani.

Saat ini, AHA dan DHA dalam susu yang beredar di pasaran banyak yang dibuat dari sumber protein hewani, yaitu minyak ikan. Tetapi, penggunaan minyak ikan dalam susu formula dapat berdampak buruk pada anak yang memiliki riwayat alergi. Selain alergi karena protein susu sapi, kini anak bisa terkena alergi susu karena kandungan AHA dan DHA.

Yang juga harus didasari, kecerdasan itu multifaktorial, artinya banyak faktor yang memengaruhi selain nutrisi. Kecerdasan anak bisa dipengaruhi faktor lingkungan dan genetik. Faktor lingkungan umumnya lebih dominan dan berperan dalam kecerdasan anak. Faktor ini meliputi kondisi kesehatan anak, stimulasi, dan nutrisi.

Susu pengaruhi berat badan anak

Perlu disadari bahwa susu formula bukanlah pengganti makananan, khsususnya buat anak-anak. Selain memengaruhi berat badan, pemberian susu yang tidak sesuai juga dapat mengganggu pola makan anak.

Bila orang tua ingin menaikkan berat badan anaknya yang berusia di atas 2 tahun, susu bukan solusi yang tepat. Lebih baik orang tua memberikan makanan cair karena mengandung kalori yang tinggi.

Lalu berapa takaran tepat memberi susu formula untuk anak-anak?

Usia 0-6 bulan: pemberian susu dihitung sesuai kebutuhan
Usia 6-12 bulan: 500 ml jika sudah diberikan makanan pendamping ASI (MPASI)
Usia di atas 1 tahun: sekitar 500 ml atau dua gelas per hari.

"Orang tua harus hati-hati dalam pemberian susu formula anak. Susu mungkin bisa memenuhi kebutuhan tapi belum tentu cukup karena pemberiannya tergantung usia anak," ucapnya.

baby milk bottle on blue backgroundFoto: Istockphoto/Magone
Ilustrasi susu bayi
(chs)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2JPQ3G8

December 05, 2020 at 09:09AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Susu Formula Buat Anak Lebih Cerdas, Mitos atau Fakta?"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.