
"Mhn maaf atas pernyataan presiden @jokowi yg grasa grusu.," cuit Fadli melalui akun Twitter @fadlizon, Selasa (5/2).
[Gambas:Twitter]
Kedubes Rusia menjelaskan bahwa istilah yang kini digunakan "oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia" itu direkayasa oleh Amerika Serikat ketika pemilihan umum pada 2016 lalu.
Saat itu, AS menuding Rusia mengintervensi pilpres di negaranya demi kemenangan Donald Trump.
"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tulis Kedubes Rusia.
[Gambas:Twitter]
Tudingan terhadap Rusia ini menjadi sorotan di AS, terutama setelah sejumlah badan intelijen mengungkap hasil penyelidikan mereka.
AS pun menggelar penyelidikan besar-besaran dan hingga kini sudah menetapkan sejumlah nama sebagai tersangka. Namun, Rusia terus membantah tudingan tersebut.
Jokowi sendiri mengucapkan istilah "propaganda Rusia" ini saat berkampanye di Karanganyar, Jawa Tengah, pada Minggu (3/2).
Jokowi menjelaskan teori propaganda Rusia dilakukan dengan menyebarkan kebohongan sebanyak-banyaknya sehingga membuat masyarakat menjadi ragu.
http://bit.ly/2tflQVv
February 06, 2019 at 06:35AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fadli Zon Tanggapi Cuitan Kedubes Rusia soal Propaganda"
Posting Komentar