Hal itu dikatakannya dalam acara Pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019 di Pusdiklat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2).
Awalnya, Jokowi meminta perwakilan kepala dinas pendidikan untuk maju ke atas panggung. Dua kepala dinas pendidikan yang maju merupakan wakil dari wilayah barat dan timur Indonesia, yakni Desiana, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam; serta Mathias, Kepala Dinas Pendidikan Boven Digoel, Papua.
Kepada Mathias, Jokowi tak langsung bertanya masalah pendidikan di Boven Digoel. Mantan wali kota Solo itu lebih dahulu bertanya tentang perjalanan Mathias sampai ke Jakarta."Bapak dari Boven Digoel mau terbang ke Jakarta lewat mana dulu?" kata Jokowi.
"Dari Boven Digoel ke Merauke, Merauke ke Makassar, baru ke Jakarta," jawab Mathias.
![]() |
Presiden sempat mengira waktu 45 menit ditempuh Mathias lewat jalur darat. "Pakai pesawat? Saya pikir tadi lewat darat mulus ngebut," ujar Jokowi disambut tawa tamu undangan.
Mathias lantas menjawab waktu tempuh Boven Digoel menuju ke Merauke melalui jalur darat sekitar 8 jam.
Jokowi kemudian menanyakan apakah jalan dari Boven Digoel menuju Merauke sudah mulus. "Tapi sudah mulus kan sekarang?" kata Jokowi."Belum bapak," timpal Mathias yang kembali disambut tawa tamu undangan.
Jokowi mengakui memang belum semua jalan di Papua mulus. Menurut Jokowi, saat dirinya terakhir meninjau pembangunan jalan di Merauke menuju Boven Digoel masih dalam tahap pengerjaan.
![]() |
Kekurangan Guru
Jokowi kemudian menanyakan masalah pendidikan di Kabupaten Boven Digoel.
Mathias mengatakan masalah utama pendidikan di wilayahnya adalah kekurangan guru di sekolah dasar. Menurutnya, saat ini guru di wilayahnya juga masih memegang ijazah SMA ataupun SMK.
"Gurunya masih kurang, tenaga yang mengajar bukan sarjana pendidikan tapi masih berijazah SMA/SMK," kata dia.Mathias mengaku baru dua bulan diangkat menjadi kepala dinas pendidikan. Dia mengaku tengah menjalankan program pemerataan penempatan guru di wilayahnya. Mathias juga meminta agar tes CPNS ke depan dikhususkan untuk penempatan guru di Kabupaten Boven Digoel.
"Yang menjadi program saya setelah dilantik dua bulan ini pertama pemerataan guru yang mungkin menumpuk di pusat ibu kota. Kedua, mengusahakan supaya tes CPNS ini ada formasi guru yang bisa diisi di sekolah-sekolah," ujarnya.
![]() |
"Kekurangan guru Pak hari ini di sana," kata Desiana kepada Jokowi.
Diketahui, Jokowi tengah menggiatkan pembangunan infrastruktur di Papua, salah satunya jalan Trans Papua. Ia juga pernah meninjau pembangunan ruas Merauke-Sota, Distrik Sota, Merauke, November silam.
Sepanjang 2015-2019, pemerintahan Jokowi menargetkan penyelesaian Trans Papua sepanjang 1.066 km.Meski belum seluruhnya beraspal, terbukanya sebagian besar jalan, terutama di daerah Pegunungan Papua, diharapkan akan membuka isolasi sejumlah wilayah dan menurunkan harga barang-barang.
(fra/arh)
http://bit.ly/2BvAhZK
February 13, 2019 at 12:50AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kadis asal Papua ke Jokowi: Jalan Belum Mulus dan Kurang Guru"
Posting Komentar