Lasmi yang merupakan pelapor kasus pengaturan skor di sepak bola Indonesia bercerita bahwa ia mendapat bermacam teror yang sifatnya intimidasi hingga ancaman. Ia menduga teror itu bertujuan untuk membungkamnya.
"Mereka seperti mengintimidasi saya, mungkin agar tidak bersuara di sini atau mungkin berharap saya mencabut kasus ini," ujar Lasmi usai menemui penyidik Satgas Anti Mafia Bola di Polda Metro Jaya, Rabu (27/2).Lasmi enggan membeberkan jenis teror yang ia terima. Namun ia mengaku sudah mengadukan hal ini kepada penyidik. Dari sana terjadi kesepakatan agar Lasmi melaporkan teror tersebut kepada LPSK.
"Saya ceritakan ke Satgas dan kuasa hukum, ada beberapa teror yang tujuannya untuk mengintimidasi saya, mendesak seakan saya yang seharusnya tersangka dan sebagainya," imbuh Lasmi.
![]() |
Boyamin Saiman, kuasa hukum Lasmi, mengatakan pelaporan ke LPSK akan mereka jalani pada Jumat (1/3) nanti. Dengan kondisi saat ini, Boyamin menilai kliennya memenuhi kriteria sebagai saksi yang harus dilindungi.
"Kami juga sudah sampaikan kepada Satgas bahwa oleh komdis PSSI, Mbak Lasmi dinyatakan sebagai whistle blower yang menurut statuta FIFA harus dilindungi," jelas Boyamin.
Pada Desember lalu Lasmi bersama ayahnya, Budhi Sarwono, membeberkan skandal pengaturan skor di acara Mata Najwa. Saat itu ia bercerita dirinya diminta membayar sejumlah uang kepada Prayitno dan Anik Yuni Artika Sari.Setelah kesaksiannya di layar kaca, Lasmi langsung mengadukan Prayitno dan Anik ke Satgas Anti Mafia Bola. Kasus itu terus berkembang hingga saat ini. (bin/jun)
https://ift.tt/2EBwuMJ
February 28, 2019 at 12:02AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kerap Diteror, Pelapor Kasus Pengaturan Skor Cari Bantuan"
Posting Komentar