
Penyebabnya, pelaku teror beraksi dengan sasaran kawasan yang memiliki sistem keamanan yang rendah, tanpa Pos Kamling atau Pos Jaga Ronda, Pos Satpam, portal dan CCTV.
"Sengaja kita patroli di kampung, karena siskamlingnya rendah. Sudah tidak ada ronda, Pos Kamling, Hansip dan Satpam. Kondisi begini yang disasar pelaku teror. Lihat saja, banyak warga yang menaruh parkir mobil dan motornya di pinggir jalan luar rumah. Ini yang dicari pelaku. Jadi kita ingin masyarakat aktif lagi menggiatkan Siskamlingnya", kata Condro.
Selain patroli malam di pemukiman warga, Polda Jawa Tengah dan Polrestabes Semarang juga menggelar razia lalu-lintas di sejumlah titik, termasuk perbatasan antar kota. Khusus untuk razia lalu-lintas di jalan, ditempatkan anggota Brimob lengkap dengan senjata laras panjang.
"Patroli dan razia kita terapkan sistem sekat. Di jalan raya, kita gelar razia malam lengkap dengan personil Brimob bersenjata untuk mengantisipasi adanya perlawanan dari pelaku tertangkap razia", tambah Condro.
Aksi teror pembakaran kendaraan sudah terjadi di 27 lokasi. Yakni 17 di Kota Semarang, 9 di Kabupaten Kendal, dan satu di Kabupaten Semarang. Untuk memburu pelaku, Polda Jateng telah membentuk tim khusus yang terdiri atas anggota Reskrim, Intel, Sabhara, Binmas dan Brimob. (dmr/ayp)
http://bit.ly/2GcDfGv
February 06, 2019 at 10:09AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Marak Teror Pembakaran, Kapolda Jateng Patroli Malam"
Posting Komentar