
Hal itu ia katakan untuk mendukung video yang diunggah oleh akun Instagram Tni_Indonesia_Update yang menyarankan agar para PKI dan PKI generasi baru dikumpulkan dan dijadikan sasaran tembak Tank Leopard.
"Kalau soal keinginan bangkit kembali anak atau cucu PKI harus kita waspadai," kata Agum di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Selasa (5/2).
Agum turut mengimbau seharusnya masyarakat dapat membedakan antara paham Komunisme dan paham Sukarnoisme.
Ia menyatakan paham Sukarnoisme merupakan paham yang berdasarkan pemikiran-pemikiran dari Presiden pertama RI, Sukarno, dan berbeda dengan paham Komunisme.
"Sukarnois [ya] Sukarnois, PKI ya PKI. Kalau enggak akan selalu timbul perpecahan," kata dia.
Lebih lanjut, mantan Danjen Kopassus TNI AD itu menilai Indonesia sudah menerapkan Pancasila sebagai dasar negara. Sebaliknya, kata dia, paham Komunisme tak cocok untuk diterapkan di Indonesia."Kalau begini terus maka kita mewariskan sesuatu yang tidak sehat untuk anak cucu kita. Saya mohon ini dipegang teguh, NKRI dan Pancasila. Kenapa? Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal betul sejarah bangsanya," kata dia.
Meski begitu, Agum menilai cucu dan anak PKI akan sulit berkembang di Indonesia saat ini. Sebab, ia mengatakan masih ada Ketetapan MPRS No XXV/ 1966 tentang pembubaran PKI yang melarang kegiatan apapun soal PKI di Indonesia.
"Kalau itu ya Tap MPR-nya harus dicabut, enggak bisa dong, apalagi kita harus menyadari komunis internasional itu sudah pudar," kata dia.Selain itu, Agum turut menyinggung terdapat isu yang menyebut Presiden Joko Widodo merupakan kader PKI. Ia menyatakan bahwa isu itu merupakan fitnah yang sangat jahat dan tak berdasar.
"Begitu jawaban pak Jokowi. Jadi kalau dikatakan Pak jokowi komunis itu fitnah sangat jahat," kata Agum.
[Gambas:Video CNN] (rzr/arh)
http://bit.ly/2HSEqg1
February 06, 2019 at 09:45AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wantimpres Sebut Sukarnois Beda dengan Komunis"
Posting Komentar