
MUI DKI Jakarta menghelat doa bersama untuk keselamatan bangsa di Monas pada Kamis malam (21/2). Persaudaraan Alumni 212 mengklaim nama acara yang digagas MUI DKI Jakarta itu sebagai Malam Munajat 212.
"Kami mengimbau agar acara yang sangat mulia tersebut tidak tercemari oleh kegiatan politik praktis, sehingga tidak mengurangi nilai kesakralan dari kegiatan doa dan zikir tersebut," ucap Zainut melalui siaran pers, Kamis (21/2).
Namun, dia mengingatkan bahwa saat ini adalah masa kampanye Pemilu 2019. MUI DKI Jakarta lanjut Zainut, harus menjaga agar tidak ada terselip hal hal bernuansa politis selama acara berlangsung. MUI DKI Jakarta tidak boleh menunjukkan keberpihakan yang bersifat politik elektoral.
"Kepada MUI Provinsi DKI yang ikut memprakarsai kegiatan tersebut kami mengimbau untuk tetap menjadikan organisasi MUI sebagai simpul dan pemersatu umat, menjaga ukhuwah Islamiyah maupun ukhuwah wathoniyah demi terwujudnya kehidupan masyarakat yang rukun, harmonis dan bersatu," ucap Zainut.
MUI DKI Jakarta mengadakan acara doa bersama di Monas pada Kamis malam (21/2). Acara diselenggarakan atas kerja sama dengan majelis taklim se-Jabodetabek.
MUI DKI Jakarta mengaku mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Merujuk dari susunan acara, Anies akan diberikan waktu untuk memberikan sambutan.
[Gambas:Video CNN] (ugo)
https://ift.tt/2T9WbvN
February 22, 2019 at 01:48AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "MUI Minta Malam Munajat 212 Tak Dicemari Politik Praktis"
Posting Komentar