![](https://awsimages.detik.net.id/visual/2018/04/24/be6683a9-d9ba-4bcc-944a-a4ed6ba20d4a.jpeg?w=650)
Dari posisi pembukaan, rupiah sedikit bergerak melemah dan kembali berada di posisi Rp14.003 per dolar AS pada pukul 09.00 WIB.
Pagi hari ini, sebagian mata uang utama Asia menguat terhadap dolar AS. Won Korea Selatan tercatat menguat 0,41 persen, kemudian ringgit Malaysia juga mencatat penguatan 0,34 persen. Tak hanya itu, peso Filipina, baht Thailand, dan dolar Singapura masing-masing mencatat penguatan 0,16 persen, 0,09 persen, dan 0,08 persen.
Di sisi lain, di Asia, hanya yen Jepang saja yang melemah terhadap dolar AS dengan nilai pelemahan 0,05 persen. Ini menempatkan rupiah sebagai juara di Asia pada awal pekan ini.
Kemudian, mata uang negara maju juga terlihat menguat terhadap dolar AS seperti euro sebesar 0,09 persen, dolar Australia yang menguat 0,37 persen, dan poundsterling Inggris yang menguat 0,09 persen.
Analis Monex Investindo Faisyal mengatakan rupiah pagi ini dipengaruhi oleh hasil negosiasi perang dagang antara AS dan China. Presiden AS Donald Trump mengatakan akan memperpanjang tenggat waktu untuk menaikkan bea masuk bagi produk-produk asal China. Hasil itu disepakati di dalam pertemuan yang berakhir pada Minggu (25/2) di Washington DC.
Kemudian, tetap ada sentimen positif dari pernyataan Bank Indonesia mencatat aliran dana masuk (inflow) ke Indonesia mencapai Rp45,9 triliun sepanjang tahun ini atau lebih tinggi dibanding inflow netto sepanjang 2018 di angka Rp13 triliun pada Jumat lalu. Ini meningkatkan optimisme pelaku pasar bahwa investasi berisiko seperti di Indonesia kembali diminati.
"Hari ini sebetulnya kami perkirakan rupiah di rentang Rp14 ribu hingga Rp14.100. Pergerakannya di situ," jelas dia. (glh/agi)
https://ift.tt/2H1r66Y
February 25, 2019 at 04:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Dibuka Menguat di Bawah Rp14 Ribu per Dolar AS"
Posting Komentar