Dalam video itu Subkhan bercerita penuh emosi dan hampir menangis soal kesulitannya sebagai petani bawang.
"Harga bawang saya kemarin juga jatuh pak. Saya sampai sekarang terus terang demi Allah saya ngutang di Bank Puspa Kencana sampai sekarang tidak bisa bayar, Rp15 juta," kata Subkhan kepada Sandi dihadapan warga.
"Rumah saya, rumah bapak saya digadaikan," ujar Subkhan menambahkan.
Video itu kemudian viral. Tagar #SandiwaraAnakMami pun menggema di media sosial untuk menyindir aksi Sandi dan Subkhan.
Gunjingan netizen itu bahkan turut memancing ibunda Sandiaga, Mien Uno. Dalam sebuah kesempatan dia mengaku tidak bisa menerima tudingan netizen terhadap anaknya."Kalau ada yang mengatakan 'Sandiwara Uno' itu adalah sesuatu yang mungkin dia (Sandi) tidak apa-apa, tapi yang sakit hati itu ibunya," kata Mien Uno di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (11/2).
Mien Uno bahkan melangkah lebih jauh dengan menuntut pihak-pihak yang menuding Sandi berbohong untuk meminta maaf kepada dirinya selaku ibu yang melahirkan Sandi.
"Saya ingin berhadapan dengan orang itu. Jadi sekarang kalau ada orang yang mengatakan itu Sandiwara Uno dia harus minta maaf kepada ibunya, yang melahirkan dan mendidik Sandi," tegas Mien Uno.
Ini jadi pertama kalinya Mien Uno membela anaknya di hadapan publik. Di sisi lain olok-olokan 'Sandiwara Uno' bukan hal yang sama sekali baru. Sandi sebelumnya sudah berkali-kali dituding bersandiwara saat berkampanye.
[Gambas:Twitter]
Dia pernah dituding bersandiwara saat gencar mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat. Sandi juga pernah dituding bersandiwara ketika dalam sebuah kampanye di Medan meladeni sikap pendukung Jokowi dengan tenang.
Tak hanya bersandiwara, netizen juga menuding Subkhan, petani bawang yang curhat kepada Sandi sebagai anggota KPU. Namun hal itu langsung dibantah oleh KPU.
Komisioner KPU Ilham Saputra, kemarin, dengan tegas membantah Subkhan berstatus anggota KPU aktif. Yang benar, kata Ilham, Subkhan adalah anggota KPU periode lalu. Tetapi drama Sandiaga dan petani bawang tak berhenti hanya dengan klarifikasi KPU.
Drama itu berlanjut dipicu beredarnya secarik surat pernyataan yang mengatasnamakan Subkhan. Dalam surat itu Subkhan mengaku sebagai Mantan Komisioner KPU Brebes Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilihan dan Hubungan Antar Lembaga.
Inti surat Subkhan adalah permintaan maaf kepada publik dan masyarakat Brebes karena telah melakukan kebohongan di depan Sandiaga Uno.
"Apa yang saya lakukan hanya menjalankan skenario sesuai arahan tim sukses," demikian bunyi surat bermaterai itu.Di media sosial, olok-olokan 'Sandiawara Uno' yang sebelumnya mulai mereda, kembali ramai.
Sandiaga bahkan meresponsnya dengan menyatakan sudah terbiasa dirundung alias bullying sejak masih menimba ilmu di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pangudi Luhur.
Atas pengalaman itu, kata Sandi, perundungan yang ditujukan padanya sejak Pilgub DKI Jakarta 2017 hingga Pilpres 2019 tak akan memengaruhi langkahnya.
[Gambas:Twitter]
"Di [SMA] PL kami berteman, kami belajar berteman. Meski berbeda pilihan, kami tetap berteman. Belajar di-bully. Jadi kalau sekarang di-bully, ya tidak ada apa-apanya," kata Sandi saat bertemu dengan sejumlah alumnus SMA PL yang tergabung dalam 'Bro Sandi' di salah satu kafe di Jakarta Selatan, Rabu, (13/2).
Olok-olokan terhadap Sandi itu pun perlahan mereda seiring munculnya sebuah video klarifikasi dari Subkhan.
"Tidak benar. Saya tidak pernah melakukan sesuatu, surat pernyataan, membuat surat pernyataan apapun terkait dengan kegiatan yang kemarin, peristiwa tanggal 11 Februari di Desa Krasak. Demi Allah itu tidak benar dan itu fitnah. Saya meminta itu agar segera diusut tuntas," kata Subkhan dalam tayangan video itu. (wis)
http://bit.ly/2E8ZfQs
February 14, 2019 at 03:41AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sandiaga dan Polemik Drama Tangisan Petani Bawang"
Posting Komentar