Kondisi tersebut kemungkinan besar akan berdampak pada penyusutan ekonomi sampai dengan 6 persen. Direktur IMF untuk Timur Tengah Jihad Azour mengatakan kondisi tersebut terjadi akibat sanksi ekonomi berat yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS).
Sebagai informasi, AS minta kepada negara importir minyak segera menghentikan permintaan mereka dari Iran. Presiden Amerika Serikat (AS) memberi tenggat waktu kepada negara tersebut untuk menghentikan impor mereka dari Iran.
Kalau tidak, AS akan menjatuhkan sanksi kepada mereka. Sekretaris Negara Mike Pompeo mengatakan penghentian impor dilakukan dengan tujuan sederhana,; menghilangkan dana yang digunakan rezim di Iran untuk mengacaukan Timur Tengah selama empat dekade belakangan ini.
Sebagai informasi, selama ini Iran menghasilkan penerimaan US$50 miliar per tahun dari ekspor minyak. Pemerintah AS memperkirakan sanksi yang diberlakukan terhadap importir minyak tersebut akan menggerus pendapatan Iran sampai dengan US$10 miliar per tahun.
"Jelas pengenaan sanksi dan penghapusan keringanan akan memiliki dampak negatif tambahan pada ekonomi Iran. Dalam hal inflasi, ini bisa mencapai 40 persen atau bahkan lebih tahun ini," kata Jihad, Senin (29/4).
Ia mengatakan tanda-tanda pelemahan ekonomi Iran sudah bisa dirasakan. Salah satunya pada pergerakan mata uang real Iran.
Kurs resmi Iran ditetapkan sebesar 42 ribu real terhadap dolar AS. Tetapi menurut situs web valuta Bonbast.com, kurs pasar real Iran dipatok di level 144 ribu per dolar AS.
[Gambas:Video CNN] (Reuters/agt)
http://bit.ly/2WkFCLO
April 29, 2019 at 08:13PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IMF Ramal Ekonomi Iran Susut 6 Persen Tahun Ini"
Posting Komentar