Seperti dilansir Reuters, Selasa (30/4), Akihito terlebih dulu berdoa di kuil yang berada di dalam Istana Akasaka, kepada Dewa Matahari Amaterasi Omikami. Menurut legenda, para pemimpin kekaisaran Jepang adalah keturunan Dewa Matahari.
Akihito terlihat mengenakan jubah kebesaran tradisional Kekaisaran Jepang dengan penutup kepala warna hitam. Dia berjalan perlahan ke dalam kuil sambil membawa pedang pusaka. Pangeran Naruhito juga terlihat melakukan hal yang sama.
Upacara turun takhta ini dihadiri oleh Istri Akihito, Permaisuri Michiko, Putri Mahkota Masako, Perdana Menteri Shinzo Abe, hingga kepala Parlemen dan Ketua Mahkamah Agung Jepang.
Sejak Jepang kalah dalam Perang Dunia II, Akihito menjadi kaisar pertama yang tidak lagi mempunyai kekuasaan mutlak. Kewenangannya dibatasi oleh undang-undang. Dia juga menjadi kaisar pertama yang turun takhta selama dua abad.
Sejak menduduki posisi kaisar,Akihito lebih giat mengajak proses rekonsiliasi dan memimpin Jepang bangkit usai perang.
(CNN Indonesia/Timothy Loen)
|
http://bit.ly/2VuO8Ln
April 30, 2019 at 09:09PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kaisar Akhito Berdoa ke Dewa Matahari Sebelum Turun Takhta"
Posting Komentar