
"Saya akan merombak panglima angkatan bersenjata dalam 24 jam. Sedangkan restrukturisasi militer dan kepolisian akan selesai dalam sepekan," kata Sirisena, seperti dilansir AFP, Rabu (24/4).
Laporan peringatan ancaman serangan teror dilaporkan sudah disampaikan pada 11 April lalu. Akan tetapi, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengaku tidak diajak atau diberi laporan soal potensi ancaman itu.
Diduga hal ini adalah buntut dari perseteruan politik antara Sirisena dan Wickremesinghe. Saat itu Sirisena mengklaim Wickremesinghe bersekongkol untuk membunuhnya. Dia lantas mengangkat mantan pesaingnya di pemilu, Mahinda Rajapaksa, sebagai PM.
Meski demikian, Wickremesinghe menggugat keputusan Sirisena ke Mahkamah Agung dan menang. Dia lantas memenangkan jajak pendapat di parlemen dan kembali menduduki jabatannya.
Pemerintah Sri Lanka menuduh kelompok radikal setempat, Jemaah Tauhid Nasional (NTJ). Namun, kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim mereka bertanggung jawab atas aksi teror itu.
Aparat Sri Lanka saat ini sudah menahan 40 orang yang diduga terlibat aksi teror, berbekal undang-undang darurat. Pemerintah juga menetapkan negara dalam keadaan darurat nasional.
http://bit.ly/2IS85Vt
April 24, 2019 at 08:58PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pejabat Militer dan Polisi Sri Lanka Dicopot Usai Teror Bom"
Posting Komentar