Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan angka ini mengambil porsi 18,7 persen dari total kebutuhan uang yang disediakan BI sebesar Rp217,1 triliun. Ia mengatakan masyarakat cukup antusias melakukan penukaran uang, meski Tunjangan Hari Raya (THR) belum cair.
"Jadi di hari ke-11 Ramadan ini sudah ada Rp40,6 triliun transaksi penukaran uang," jelas Rosmaya, Kamis (16/5).
Saking tingginya animo masyarakat, BI telah menambah lima titik penukaran uang. Dengan demikian, total titik penukaran uang yang tadinya berjumlah 2.895 titik kini menjadi 2.900 titik.
Titik penukaran uang telah ditambah di dekat rest area dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada jalur yang dilewati arus mudik. Tidak hanya menukar uang, masyarakat juga bisa melakukan pengisian ulang (top up) saldo uang elektronik.
"Selain itu kami juga menyediakan edukasi mengenai ciri-ciri keaslian uang di sana," tambah dia.
Rosmaya kembali mengingatkan bahwa penukaran uang maksimal berjumlah Rp3,9 juta. Uang pecahan kecil sebanyak itu bisa didapatkan dalam bentuk paket atau bisa dikombinasikan sesuai keinginan masyarakat.
Jika ingin memilih paket, maka masyarakat akan mendapatkan pecahan Rp20 ribu sebanyak Rp2 juta, pecahan Rp10 ribu sebanyak Rp1 juta, pecahan Rp5 ribu sebanyak Rp500 ribu, dan pecahan Rp2 ribu sebanyak Rp400 ribu.
"Masyarakat silakan pergunakan layanan ini dengan baik," imbuh Rosmaya.
Sebelumnya, BI meramal kebutuhan uang kartal selama masa Idul Fitri kali ini mencapai Rp217,1 triliun, atau meningkat 13,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu mencapai Rp191,3 triliun. Dari jumlah tersebut, kebutuhan uang kartal di Jabodetabek mencapai Rp51,5 triliun atau 23,7 persen dari total kebutuhan.
[Gambas:Video CNN] (glh/lav)
http://bit.ly/2YALQIy
May 17, 2019 at 04:23AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penukaran Uang BI Mencapai Rp40,6 Triliun dalam Empat Hari"
Posting Komentar