Jokowi tiba di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan sekitar pukul 3 sore. Bersama Jusuf Kalla, ia memberi pengarahan kepada peserta rapat koordinasi Jenggala Center, sebuah kelompok relawan yang membantu pemenangan Jokowi-JK pada 2014 lalu dan kini mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Sejumlah tokoh turut hadir dalam hajatan tersebut. Mulai dari Ketua Tim Kampanye Nasional, Erick Thohir; anggota Wantimpres, Sidarto Danusubroto; Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi; serta Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin.
Acara diawali oleh Ketua Jenggala, Iskandar Mandji yang menampik segala kabar burung yang meragukan soal dukungan JK kepada Jokowi dalam Pilpres 2019. Iskandar menekankan bahwa JK seratus persen berada di belakang kubu petahana.
Selang beberapa jam kemudian, Jokowi dan JK hadir di lokasi acara. JK keluar lebih dulu ketimbang Jokowi, namun ia menunggu presiden untuk menemui pers bersama.
Kepada pewarta, Jokowi mengulangi pernyataan Iskandar sebelumnya bahwa JK berada di pihaknya dalam pilpres tahun ini. Ketika ditanya mengenai peran JK untuk kampanye kali ini, Jokowi melempar pertanyaan itu kepada yang bersangkutan langsung.
Serangan Jokowi dalam sesi jumpa pers itu baru muncul ketika ia disinggung bahwa belakangan ini ia terlihat kerap melontarkan sindiran dan kritik kepada kubu rival.
"Saya menyampaikan apa adanya. Ya kan, masa saya diem terus. Saya suruh diem terus? Saya suruh sabar terus? Ya, ndak dong. Saya sekali-kali dong," kata Jokowi yang disambut riuh pendukungnya.
Setelah mengucapkan kalimat itu, Jokowi langsung tancap gas meninggalkan lokasi acara.
Dalam beberapa kesempatan terakhir, Jokowi memang tercatat berkali-kali melontarkan serangannya kepada sang rival, Prabowo Subianto dan kubunya.
Pada acara deklarasi Koalisi Alumni Diponegoro di Semarang, Jawa Tengah, Jokowi menyebut sejumlah kasus hoaks yang melibatkan oposisi. Kasus-kasus itu isu tujuh kontainer surat suara yang dituding sudah tercoblos, kabar penggunaan selang cuci darah hingga 40 kali di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), hingga kasus kebohongan Ratna Sarumpaet yang mengaku dikeroyok.
"Itu maunya apa sih? Maunya sebetulnya apa? Nuduh kami kriminalisasi itu aja sebetulnya arahnya, tapi masyarakat sekarang ini cerdas dan masyarakat pintar-pintar," ucapnya di Semarang.
(bin/ain)http://bit.ly/2MTELy9
February 04, 2019 at 01:54AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi soal 'Kampanye Menyerang': Masa Disuruh Sabar Terus"
Posting Komentar