
"Tanggal 7 [Februari] kemarin sudah steril semua dari pejalan kaki. Kemarin bersih," kata Irwandi saat dihubungi, Jumat (8/2).
Irwandi mengungkapkan masyarakat bisa turun dari stasiun menuju bawah jembatan hanya untuk mendapati transportasi umum. Kemudian pejalan kaki hanya diperbolehkan lewat di trotoar arah Jalan Jatibaru. Sementara di seberang jalannya disterilkan dari pejalan kaki.
"Kalau jalan kaki di bawah bisa ketabrak Transjakarta. Kalau korban siapa yang tanggung jawab? Itu kita buat supaya jadi jalan angkutan," kata Irwandi.
Irwandi juga mengatakan Jaklingko dan Transjakarta yang lewat di bawah jembatan terpantau bisa lewat dengan lancar. Sementara para pejalan kaki yang sudah turun dari stasiun langsung diarahkan menggunakan transportasi umum.
"Kan kalau sekali turun 300-400 orang, sekali turun kereta kan membahayakan. Kasihan Jaklingko enggak bisa [lewat] nanti," ucapnya.
Pengalihan pejalan kaki melalui JPM merupakan salah satu bagian dari revitalisasi Tanah Abang.
Ketua Ombudsman DKI Teguh P Nugroho menyatakan kebijakan pejalan kaki memang sudah sesuai dengan rancangan DKI bersama dengan Ombudsman.
"Memang sudah didesain sedemikian rupa supaya orang melalui JPM. Nanti di JPM kan sudah ada UMKM pedagang," kata Teguh.
Lewat JPM itu ia berharap pedagang kaki lima yang tadinya memadati area Tanah Abang sudah bisa bersih dan pindah ke dalamnya. Supaya steril masyarakat pun harus 'dipaksa' melewati JPM.
"Jadi ini memang sudah satu kesatuan. Ke depannya kita minta agar pemerintah DKI juga selesaikan blue print agar revitalisasi Tanah Abang bisa sesuai perencanaan," kata Teguh.
(ctr/kid)
http://bit.ly/2SFAWSg
February 09, 2019 at 04:05AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemkot Jakpus Klaim JPM Tanah Abang Steril dari Pejalan Kaki"
Posting Komentar