Keyakinan itu disampaikan Hinca merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia yang baru saja dirilis hari ini, Rabu (3/4).
Menurut Hinca, meski lawan politiknya sudah unggul tapi tak menutup kemungkinan semua keunggulan itu justru akan terbalik, hal ini sama dengan yang diungkapkan dalam survei lantaran pemilih tetap pasangan Jokowi-Ma'ruf tak sampai 50 persen.
"Dalam sepak bola meski lawan sudah unggul di dua babak, jangan pernah anggap hasil akhir sebelum peluit akhir berbunyi. Pada detik akhir ada yang namanya gol bunuh diri," kata Hinca.
Menurut Hinca gol bunuh diri bisa terjadi pada detik akhir pilpres. Misalnya kata dia adanya anggota tim pemenangan yang bersentuhan dengan hukum, pernyataan yang terkoreksi, dan hal lain yang membuat pemilih mengalihkan dukungan.
"Gol bunuh diri ya macam-macam, apalagi ini kan bedanya pun tipis," kata dia.
Tak hanya itu, Hinca juga membanggakan Partai yang menaungi dirinya. Kata dia Partai Demokrat sendiri memiliki 22 ribu caleg yang saat ini bekerja keras untuk pemenangan partai dan pasangan calon di pilpres.
Hal berbeda justru diungkapkan oleh Juru Bicara TKN, Jhony G Plate. Menurut dia gol bunuh diri yang dia anggap sebagai isu-isu hoaks yang selama ini sering dilemparkan ke arah paslon 01 Jokowi-Ma'ruf justru tak bisa menjatuhkan elektabilitas paslon dukungannya.
"Segala usaha untuk membuat kami goal bunuh diri kan gagal. Apalagi kami partai koalisi kan mendukung Pak Jokowi dengan tulus, hasil survei signifikan selalu di atas," kata dia.
Sebelumnya, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis temuan terkait basis kuat pendukung kedua pasangan calon peserta Pilpres 2019.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, mengatakan pihaknya menemukan meski paslon nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin masih unggul, namun basis kuatnya tak sampai angka 50 persen.
Burhanudin mengatakan dari survei itu pihaknya membagi ke dalam empat golongan yakni basis kuat pendukung paslon 01, basis kuat pendukung paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, swing voters, dan undecided voters.
"Diantara basis pendukung paslon 01 yang sudah relatif [pemilih] stabil sekitar 46,6 persen sementara basis kuat paslon 02 sekitar 29,2 persen," kata Burhan.
Kata Burhanudin, merujuk pada hasil survei itu meski Jokowi-Ma'ruf memiliki basis pendukung kuat lebih tinggi, ia menilai masih terbuka kemungkinan setelah hari pemungutan suara, 17 April 2019, keadaan bisa berbalik.
Hal ini terjadi lantaran jumlah swings voters dan undecided voters di antara kedua paslon ini masih tinggi yakni sekitar 16,9 persen untuk swing voters dan 7,2 persen untuk undecided voters.
Selain itu, jumlah basis kuat pendukung paslon 01 yang berada di bawah 50 persen pun bisa mengakibatkan terbaliknya keadaan. (tst/age)
https://ift.tt/2uGLrXW
April 04, 2019 at 12:42PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Demokrat: Jokowi-Ma'ruf Bisa Jatuh Akibat 'Gol Bunuh Diri'"
Posting Komentar