
Seorang sumber kepolisian mengatakan dua bersaudara itu merupakan anak dari seorang penjual rempah-rempah yang kaya.
Keduanya menyamar sebagai tamu hotel dan mengantre untuk sarapan di restoran saat melakukan serangan.
Pertama, dua bersaudara itu meledakkan bom di Hotel Shangri-La. Kedua pelaku kemudian meledakkan bom di Hotel The Cinnamon Grand tak lama setelahnya.
Keduanya dikabarkan menjabat sebagai petinggi kelompok militan lokal Jemaah Tauhid Nasional (NTJ) yang diyakini pemerintah Sri Lanka sebagai dalang di balik delapan serangan bom beruntun pada Minggu (21/4) kemarin.
Kepada AFP, seorang pejabat mengungkapkan bahwa dua bersaudara itu hendak melakukan serangan di hotel lainnya, tapi gagal.
Salah satu di antara mereka telah memesan kamar hotel dan memberikan identitas, termasuk alamat tempat tinggalnya, sehari sebelum serangan terjadi.
Hingga kini, belum jelas apakah pelaku tersebut gagal melakukan serangan atau memang memutuskan untuk tidak meledakkan bom untuk alasan tertentu.
Namun, setelah ledakan di Hotel Shangri-La terjadi, seorang staf hotel mencurigai pria itu dan memutuskan melacaknya.
Sang pelaku kemudian meledakkan diri sendiri ketika hendak ditangkap polisi. Dua petugas ikut tewas dalam insiden itu.
Selain Kolombo, serangan bom itu juga mengguncang dua kota lainnya, yakni Negombo, dan Baticaloa.
Selain Hotel Shangri-La dan Hotel The Cinnamon Grand, dua hotel, tiga gereja, dan sebuah rumah juga menjadi target serangan paling mematikan selama satu dekade terakhir itu.
Empat bom pertama meledak sekitar pukul 08.45 waktu lokal di empat lokasi berbeda, yakni Hotel Shangri-La di pusat Kota Kolombo, Hotel Kingsbury, Gereja St Anthony di Kochchikade, dan Gereja Katolik St. Sebastian di Negombo.
Berselang lima menit, bom lainnya menerjang Hotel The Cinnamon Grand. Sekitar pukul 09.05, ledakan keenam terjadi di Gereja Katolik Zion Roman di Batticaloa.
Bom ketujuh meledak di New Tropical Inn sekitar pukul 13.45 waktu lokal. Penginapan itu berdekatan dengan kebun binatang nasional Sri Lanka.
Ledakan terakhir menerjang sebuah rumah di Dematagoda, Kolombo, saat razia polisi berlangsung. Tiga aparat keamanan dilaporkan tewas dalam ledakan itu.
Hingga saat ini, kepolisian telah menahan 40 orang terkait serangan bom itu. Meski begitu, kepolisian tidak menjelaskan detail waktu penahanan dan identitas para tersangka. (rds/has)
http://bit.ly/2UzmB6G
April 24, 2019 at 03:40AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dua Bersaudara Dalangi Bom Paskah di Hotel Sri Lanka"
Posting Komentar