Ledakan ke delapan terjadi di kawasan perumahan di ibukota Sri Lanka, Kolombia.
Ledakan ke delapan ini juga melibatkan bom bunuh diri. Menurut seorang sumber AFP yang namanya tak ingin disebutkan mengungkapkan bahwa ledakan ini menewaskan tiga orang petugas polisi, setelah dibawa ke bagian atas bangunan.
Hotel Cinnamon Grand, hotel yang terkena dampak ledakan, kata salah satu saksi mata mengatakan bahwa seorang pelaku bom bunuh diri menyerang orang-orang di restoran hotel.
Di punggungnya terikat bahan peledak. Saat itu restoran hotel, Taprobane sedang berada dalam salah satu hari tersibuk dalam setahun, akhir pekan Paskah.
Saat itu seorang pria yang tercatat sebagai Mohamed Azzam Mohamed baru saja akan dilayani makan.
"Saat itu pukul 08.30 pagi dan sibuk. Itu hari keluarga," kata manajer hotel kepada AFP.
"Dia bergerak menuju ke antrean paling depan dan memicu ledakan," katanya kepada AFP.
"Salah satu manajer kami yang menyambut tamu adalah salah satu dari korban tewas."
Pelaku langsung tewas seketika. Sebagian tubunya ditemukan utuh oleh polisi dan dibawa pergi.
Ledakan di dua hotel lainnya Shangri-La dan Kingsbury juga terjadi sebelumnya di waktu yang hampir bersamaan. Tiga gereja yang penuh dengan umat yang menghadiri kebaktian Minggu Paskah juga dihantam ledakan bom.
Sebelumnya, tujuh ledakan terjadi di gereja-gereja saat perayaan Paskah. Selain gereja, hotel-hotel juga tak luput dari serangan bom Paskah Sri Lanka.
Sampai saat ini polisi belum mengatakan siapa yang ada di balik serangan tersebut. (AFP/chs)
http://bit.ly/2PmYZBs
April 22, 2019 at 03:00AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dua dari Delapan Bom Paskah Sri Lanka Adalah Bom Bunuh Diri"
Posting Komentar