Ia menyatakan hal itu tak perlu dipersoalkan sebab Prabowo, menurutnya, memiliki hasil hitungan real count internal yang berbeda dibandingkan dengan hasil lembaga survei lain.
"Ini kan proses lagi berjalan cuma karena itu dibombardir dengan quick count sementara, orang merasa punya quick count, ya akhirnya mereka melawan dengan mengeluarkan quick count-nya, menurut saya itu wajar saja karena mereka [tim Prabowo] punya [hasil] real count," kata Fahri di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Kamis (18/4).
Fahri menyarankan agar tim Prabowo maupun tim Jokowi nantinya bisa mengadu hasil real count internal yang telah dilakukan masing-masing di hadapan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
![]() |
Ia juga meminta KPU bisa melakukan penghitungan suara secepatnya agar perbedaan pandangan tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
"Dia [KPU] kan punya sistem, itu yang saya harapkan sistem ini diadu saja secepatnya supaya jangan ada simpang siur yang membelah masyarakat," kata dia.
"Supaya ada sikap resmi dari penyelenggara pemilu terhadap situasi ini, jangan diam-diam gitu loh jadi akhirnya 2 kubu adu mulut," kata dia.
Momen Pilpres 2014 ketika calon presiden Prabowo mengklaim kemenangan dan melakukan aksi sujud syukur kembali terulang di Pilpres 2014. Prabowo melakukan itu Rabu (17/4) malam ini di rumahnya, Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta, usai mengumumkan keunggulannya di hasil real count internal.
[Gambas:Video CNN] (rzr/ugo)
http://bit.ly/2KPoj4k
April 18, 2019 at 11:34PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fahri Hamzah Anggap Wajar Prabowo Sujud Syukur Kemenangan"
Posting Komentar