Dalam surat maklumat itu, FPI menyebut kondisi politik saat ini tak menentu. Ormas Islam itu juga menuliskan bahwa maklumat itu bermaksud untuk menjaga keselamatan agama dan keutuhan bangsa. Surat tersebut diketahui ditandantangani langsung oleh Imam Besar FPI, Rizieq Shihab.
"Menyiapkan kondisi Siaga I untuk menghadapi segala kemungkinan terburuk. Termasuk di dalamnya adalah membaca segala Hizbun Nashr dan berdoa memohon kepada Allah SWT agar memberikan pertolongan kepada umat Islam, bangsa, dan negara," demikian poin pertama maklumat itu tertulis, Selasa (16/4).
Selain poin di atas, masih ada empat poin lainnya yang ditujukan kepada anggota FPI, Laskar Pembela Islam (LPI), dan sayap organisasi mereka yang lain. Salah satu poin utama dalam maklumat itu adalah mengawal suara untuk jagoan mereka di Pilpres 2019.
"Mengamankan suara pemilih untuk pemenangan capres hasil Ijtima Ulama, termasuk bila diperlukan dengan menjadi saksi di tiap TPS dan PPK."
Merujuk pada Ijtimak Ulama II yang digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI pada 16 September 2018, Prabowo mendapat dukungan penuh dari pemuka agama yang tergabung dalam gerakan tersebut. Capres nomor urut 02 itu pun menyetujui 17 poin kesepakatan yang tertuang dalam pakta integritas.
Meski tidak ikut secara fisik dalam ijtima tersebut, Imam Besar FPI Rizieq Shihab turut memberikan dukungannya kepada Prabowo.
Terlepas dari itu, maklumat ini juga menyertakan poin-poin imbauan lain kepada anggota mereka seperti menjaga dan mengawal kotak suara hingga ke PPK agar tidak terjadi manipulasi mau pun kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif; menjaga dan mengawal keselamatan ulama dan para pemilih yang menjalankan hak politiknya; dan melawan segala bentuk kecurangan dalam Pilpres dan Pileg 2019.
(bin/ain)http://bit.ly/2V5dJds
April 17, 2019 at 11:54AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "FPI Edarkan Maklumat Jaga Pemilu dari Kecurangan"
Posting Komentar