
"Sekarang ini semuanya sudah merasa seperti politikus, enggak di warung kopi, enggak di warung bakso. Semuanya sudah, kadang-kadang melebih politikus," kata Jokowi dalam peringatan Isra Mi'raj Tahun 2019/1440 Hijriah, di GOR Pandawa, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (3/4) malam.
Jokowi menyatakan Indonesia adalah negara yang dianugerahi keberagaman, mulai suku, agama, adat, hingga bahasa daerah. Mantan wali kota Solo itu tak ingin keberagaman tersebut mencuat karena perbedaan politik.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyebut Indonesia memiliki 714 suku, sementara Afganistan hanya mempunyai 7 suku. Namun, kata Jokowi, Afganistan yang hanya memiliki 7 suku itu bisa dilanda konflik karena pertikaian 2 suku.
Jokowi meminta agar konflik yang melanda Afganistan itu menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia, yang memiliki ratusan suku. Ia mewanti-wanti agar perhelatan politik yang berlangsung tak membuat masyarakat terbelah.
"Jangan sampai sekali lagi gara-gara pilihan bupati, pilihan wali kota, pilihan gubernur, pilihan presiden kita ini menjadi tidak rukun. Rugi besar bangsa ini," ujarnya.
Calon presiden petahana itu mengungkapkan bahwa Ibu Negara Afganistan Rula Ghani berpesan kepada dirinya agar konflik kecil diredam, mengingat Indonesia memiliki keragaman serta ratusan suku yang berbeda.
"Beliau berpesan kepada saya segera cepat selesaikan kalau ada konflik-konflik sekecil apapun. Baik antarsuku, kampung, apalagi yang berkaitan agama. Jangan sampai itu terjadi," kata Jokowi. (fra/ugo)
https://ift.tt/2IaCIFk
April 04, 2019 at 06:53AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi: Kadang-Kadang Masyarakat Melebihi Politikus"
Posting Komentar