Menurut Arief, hal tersebut bukan masalah besar sebab dikatakan hal terpenting menjaga pesta demokrasi lima tahun sekali ini bisa tetap diselenggarakan.
"Jadi prinsip begini, pemilu tidak boleh tidak diselenggarakan. Pemilu harus tetap diselenggarakan," kata Arief di Rutan Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (17/4).
Telah diketahui di beberapa daerah mengalami kendala logistik hingga proses pemungutan suara terlambat atau bahkan ada yang sudah dinyatakan ditunda.Di Bekasi, Jawa Barat, misalnya, salah satu jenis surat suara, yaitu pemilihan anggota DPD, tidak tersedia. Warga yang sudah datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) harus menunggu dua jam sebelum akhirnya pemilihan bisa diselenggarakan.
Keterlambatan logistik juga terjadi di Papua. Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan logistik di hampir semua TPS di Distrik Jayapura Selatan belum sampai.
Lukas bahkan tidak bisa mencoblos di TPS PS 043 Kelurahan Argapura Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura gara-gara kendala tersebut. Bukan cuma di Kota Jayapura, distrik Abepura juga mengalami keterlambatan hingga akhirnya ditunda sampai Kamis (18/4).
"Mau kondisi kondisi yang membuat pemilunya tertunda harus dilanjutkan kemudian, harus susulan, ya tidak apa-apa. Karena UU sudah mengatur dan memberi ruang untuk itu," kata Arief.
Kendati demikian, Arief mengaku belum menerima laporan detail dari perwakilan KPU di daerah. Menurut dia segala masalah keterlambatan logistik hingga penundaan pemilu baru dapat diperoleh setelah pukul 13.00 WIB.
"Jadi kalau ada laporan logistik belum datang, jadi kami cek nanti. Tapi yang jelas pemilu harus dilaksanakan dan selesai. Tapi laporannya belum saya terima," kata Arief.
Terlambat di Sumatra Selatan
Kabar terbaru mengungkap keterlambatan juga terjadi di Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Hingga pukul 10.00 WIB, Rabu (17/4), belum seluruh TPS mendapatkan logistik.
Berdasarkan pantauan di TPS 054 Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, warga mulai berdatangan ke TPS pada pukul 07.00 WIB. Beberapa warga heran karena bilik suara dan kotak suara yang biasanya menyita perhatian, tidak tampak di TPS tersebut.
"Saya tanya ke petugas TPS katanya memang belum datang padahal sudah ditunggu dari malam. Kami disuruh ngasihkan undangan dulu dan menunggu," ujar Michele Sinaga (40), warga Kompleks Handayani, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin.
Senada Michele, Leni David (32) yang terdaftar di TPS 077, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa juga belum bisa memilih padahal sudah mendatangi TPS sejak pukul 08.00 WIB.
Leni bilang dirinya dan banyak warga lain memilih pulang daripada menunggu. Padahal petugas menyuruh untuk menunggu agar tidak kehilangan hak untuk memberikan suaranya.
"Banyak warga kesal nunggu lama, jadi banyak yang pulang. Nunggu di TPS panas, kursi tidak cukup, jadi banyak yang pulang," ucap Leni.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatra Selatan Kelly Mariana mengatakan, keterlambatan datangnya surat suara ke seluruh TPS yang ada di Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin tersebut karena terjadi kesalahan komunikasi antar petugas PPK Talang Kelapa.
"Jadi petugas atasannya bilang kalau sudah selesai 1 truk diisi logistik, segera kirim. Tapi yang bawahannya salah mengerti, mengira harus menunggu seluruh truk terisi dulu baru dikirim. Jadi imbasnya pukul 05.00 baru serentak di kirim ke TPS-TPS," ujar Kelly saat ditemui di TPS 058 Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang. (ryh/fea)
http://bit.ly/2Dk4YC6
April 17, 2019 at 09:16PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "KPU Sebut Pemilu 2019 Harus Tetap Berjalan Meski Terganggu"
Posting Komentar