Bermain tanpa tempo, tanpa energi, minim kerja sama tim, dan terlihat malas-malasan. Itulah yang diperlihatkan Man United ketika dikalahkan Everton. Tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu sudah ada dalam tekanan Everton sejak kickoff babak pertama dilakukan.
Jika melihat statistik pertandingan, Man United jelas pantas kalah. The Red Devils seperti tidak memiliki senjata untuk menghadapi Everton. Di babak pertama Man United tidak mampu melakukan shot on target. Man United baru mampu melepaskan tendangan ke arah gawang Jordan Pickford pada menit ke-86, ketika tendangan Anthony Martial terlalu lemah dan mudah ditangkap.
Dari delapan usaha tembakan Man United, hanya satu yang tepat sasaran. Sementara Everton melepaskan 15 usaha tembakan, delapan tepat sasaran, dan 50 persen di antaranya menjadi gol ke gawang Man United.
![]() |
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Everton, kemenangan 4-0 bisa tercipta lebih kepada karena permainan Man United yang sangat buruk. Mungkin yang terburuk sepanjang era Liga Primer Inggris. Paul Pogba terlihat sangat malas-malasan dalam bermain. Man United terlihat seperti tim medioker. Padahal Man United (£716,4 juta) merupakan tim termahal kedua di Liga Inggris setelah Manchester City (£1,02 miliar).
Salah umpan sering terjadi, tidak niat membangun menyerang, tidak melakukan tekanan, dan tidak melakukan cover untuk menutup ruang ketika Everton memiliki peluang menembak dari luar kotak penalti. Itu yang terlihat ketika Sigurdsson dan Digne membobol gawang David de Gea.
Statistik di atas mungkin tidak ada artinya jika Man United mampu bermain efisien dan mencetak gol. Tapi, kenyataannya Man United bermain dengan sangat malas ketika dibantai Everton. Tidak ada keinginan untuk mencetak gol dan meraih kemenangan.
PR Solskjaer
Jika melihat penampilan ketika kalah telak dari Everton, Man United jelas memiliki masalah besar. Masalah itu lebih dalam dari sekadar keberadaan Solskjaer di kursi pelatih. Pasalnya, Man United sempat meraih sukses hebat di awal Solskjaer berada di Old Trafford sebagai manajer.
Ketika Solskjaer masih berstatus sebagai interim, Man United sukses meraih 14 kemenangan, dua kali imbang dan hanya tiga kali kalah. Catatan itu membuat Solskjaer memiliki persentase kemenangan sebesar 73,7 persen. Namun, semuanya berubah sejak pelatih 46 tahun itu ditunjuk jadi manajer permanen.
Sejak saat itu Man United menelan empat kali kekalahan dan dua kali menang dari enam pertandingan. Itu artinya Man United sudah mengalami kekalahan lebih banyak hanya dalam enam pertandingan ketika Solskjaer menjadi manajer permanen ketimbang dia masih berstatus sebagai manajer interim.
![]() |
Menariknya, sejumlah pemain yang disebutkan di atas juga tampil buruk saat dikalahkan Everton. Kecuali Mata dan Herrera yang tidak dimainkan, Pogba, De Gea, Lukaku, dan Rashford tampil buruk dan tidak meyakinkan. Kritik terbesar pantas diberikan kepada Pogba dan Lukaku yang seakan-akan sengaja tampil buruk saat melawan Everton.
Solskjaer harus berani mengambil keputusan pada pertandingan berikutnya melawan Man City, Rabu (24/4). Mantan pelatih Molde itu punya opsi menurunkan pemain yang musim ini lebih sering berstatus sebagai cadangan ketimbang menurunkan pemain yang hatinya sudah tidak ada di Old Trafford. Pemain-pemain seperti Scott McTominay dan Andreas Pereira justru bermain lebih militan saat baru diturunkan di babak kedua.
Perubahan harus dilakukan Solskjaer, setidaknya untuk mengamankan Man United masuk zona Liga Champions akhir musim ini sebelum melakukan perubahan skuat musim depan. Man United beruntung karena Arsenal juga kalah dari Crystal Palace. Kondisi itu membuat peluang The Red Devils menembus empat besar masih terbuka lebar dengan empat laga tersisa.Jika perubahan tidak segera dilakukan, maka rekor-rekor buruk akan terus didapat Man United. Rekor buruk terakhir yang didapat Man United adalah Tim Setan Merah untuk kali pertama dalam sejarah Liga Primer Inggris kebobolan 48 gol dalam satu musim. (nva)
http://bit.ly/2VY1YTj
April 22, 2019 at 01:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Maaf Man United, Kamu Terlihat Medioker"
Posting Komentar