Memahami Urusan Jaringan 5G di Mobil Otonom

Jakarta, CNN Indonesia -- Evolusi teknologi otomotif memungkinkan mobil dapat melaju tanpa bantuan pengemudi dan banyak kalangan industri percaya sistem yang dikenal dengan istilah otonom itu lebih aman ketimbang manusia menyetir mobil sendiri.

Perusahaan seperti Tesla dan Toyota sudah menghabiskan investasi besar dan banyak waktu uji buat mewujudkan mobil otonom. Pemanfaatan teknologi otonom di kehidupan nyata sudah di depan mata dan era itu kemungkinan datang lebih cepat dari yang kita duga.

Teknologi mobil otonom merupakan sistem komputerisasi yang bisa menentukan apa yang harus dilakukan mobil, tanpa bantuan pengemudi, di lingkungan lalu lintas dengan mengandalkan berbagai macam sensor.


Memahami Urusan Jaringan 5G di Mobil OtonomMobil otonom Chrysler Pacifica Hybrid milik Waymo. (Foto: Waymo)
Para ahli percaya agar sistem itu bisa bekerja baik membutuhkan kemampuan transfer data yang lebih cepat dari generasi keempat konektivitas nirkabel (4G). Koneksi 4G saat ini cukup buat melakukan streaming video kualitas HD dan bermain video games, namun dianggap belum bisa mendukung mobil otonom yang lebih pintar.

Para ahli percaya teknologi yang dibutuhkan adalah 5G. Jaringan 5G dianggap punya pengaruh besar terhadap pengembangan mobil otonom sehingga lebih cepat, cerdas, dan aman.

"Kita perlu melihat berapa lama yang dibutuhkan agar pesan bisa ditransmisikan ke sensor-sensor dan kemudian mencapai komputer di tiap mobil, kemudian berapa lama yang dibutuhkan komputer itu membuat keputusan, dan semua ini harus bisa dilakukan di bawah kemampuan manusia membuat keputusan - 2 milidetik. Kita butuh jaringan yang mendukung ini, dan 5G adalah jaringan itu," kata Jane Rygaard dari Nokia mengutip MachineDesign, Rabu (10/4).

Ambil contoh, jaringan 4G saat ini tidak cukup cepat mendukung kendaraan otonom bertindak lebih cepat seperti refleks menghindar agar mencegah kematian seperti kasus uji coba mobil otonom Uber.

Mengapa 5G Sangat Penting

Mobil otonom menggunakan ratusan sensor yang membuat kendaraan bisa membaca kondisi sekitar. Sensor-sensor ini menghasilkan data yang jauh lebih banyak daripada sebagian besar produk Internet of Things (IoT).

Menangani, memproses, dan menganalisis jumlah data itu membutuhkan jaringan yang jauh lebih cepat daripada 4G. Mobil otonom membutuhkan kemampuan memproses data hingga bisa menyamai kemampuan refleks manusia.

Dr. Joy Laskar, CTO dari Maja Systems, menuturkan, mobil otonom pada masa depan akan menghasilkan hampir dua petabit data, yang setara dengan dua juta gigabits.

"Dengan koneksi Wi-Fi canggih, akan dibutuhkan 230 hari untuk mentransfer data selama sepekan dari mobil otonom, dan itulah sebabnya kita membutuhkan teknologi dan produk pemrosesan yang jauh lebih cepat," kata Laskar.

Pengamat mengatakan bahwa 5G, ketika dioperasikan pada skala penuh, akan menawarkan kecepatan internet hingga 100 kali lebih cepat dari 4G.

Ini akan menghadirkan kemungkinan menarik untuk industri otomotif membuat konektivitas antar kendaraan (V2V/Vehicle to Vehicle) dan kendaraan-ke-segalanya (V2X/Vehicle to Everything).

Lebih jauh dari itu, latensi rendah 5G akan menjadikan mobil otonom lebih aman dan dapat diandalkan di lalu lintas. Hal itu memungkinkan bisa lebih aman dari mobil yang dioperasikan manusia. (fea)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2D7mfP7

April 11, 2019 at 04:14AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Memahami Urusan Jaringan 5G di Mobil Otonom"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.