
Mereka yang sebagian besar merupakan pekerja migran dan pelajar terlihat antusias menyampaikan suaranya dalam ajang kontestasi politik lima tahunan ini. Suara itu disampaikan melalui metode pencoblosan langsung di TPS di Damaskus, serta KSK di Latakia dan Aleppo dalam hari yang berbeda.
Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Damaskus, Priyanto Mawardi mengatakan, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya melalui KSK-01 Latakia mencapai 100 persen. Sedangkan di KSK-02 Aleppo, yang sebagian besarnya masih dianggap sebagai daerah konflik, hanya mencapai 50 persen suara. Pencoblosan di Latakia dan Aleppo digelar pada Senin (8/4).
"Diperkirakan sebagian WNI yang tidak dapat menyampaikan pilihannya dalam Pemilu akibat situasi dan kondisi yang kurang memungkinkan bagi mereka untuk mendatangi TPS," ujar Priyanto dalam keterangan resmi KBRI Damaskus yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (14/4).Selain di Latakia dan Aleppo, WNI di Suriah juga memberikan suaranya di TPS 01 di Aula KBRI di Damaskus.
"Syukur alhamdulillah, pencoblosan di TPS-01 Damaskus berjalan lancar dan tertib," ujar Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Damaskus, Andri Noviansyah.
Sejumlah pelajar Indonesia, yang sebagian besar merupakan pemilih pemula, ujar Andri, menyampaikan harapan agar siapa pun yang terpilih dapat memimpin Indonesia dengan amanah, menyejahterakan bangsa, menjaga persatuan bangsa Indonesia, dan menjadikan Indonesia lebih bermartabat.
Seluruh surat suara yang masuk akan dihitung secara serentak pada Rabu (17/4) mendatang di ruang serbaguna KBRI Damaskus.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)
http://bit.ly/2UGOjDO
April 15, 2019 at 02:45AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sebagian WNI di Suriah Tak Gunakan Hak Pilihnya"
Posting Komentar