
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, menyatakan hak menentukan pengganti Dalai Lama adalah kewenangan negaranya. Dia mengklaim hal itu sudah dilakukan sejak masa kekaisaran.
Dalai lama harus mengasingkan diri dari Tibet pada 1959 sebagai dampak pemberontakan yang gagal melawan pendudukan China. Rezim komunis China sembilan tahun sebelumnya lebih dulu mengirim Tentara Merah untuk menyerbu Tibet dan menumbangkan pemerintahan kerajaan setempat.
Dia lantas pergi ke India, karena menawarkan suaka, dan bermukim di Kota Dharamsala. Sejak itu dia terus menyebarkan ajaran Buddha dan mengkampanyekan kemerdekaan Tibet.
Para pengikutnya juga ketar-ketir tentang siapa yang akan kelak meneruskan pemegang gelar Dalai Lama. Sebab, selama ini mereka menganggap Dalai Lama adalah simbol perlawanan penduduk Tibet atas penjajahan China.
Mereka khawatir jika Dalai Lama meninggal, maka gerakan mereka untuk kemerdekaan Tibet bisa kehilangan legitimasi. Selama ini sejumlah warga dan pemuka agama di Tibet kerap melakukan aksi bakar diri sebagai wujud protes atas pendudukan pemerintah China.
Akan tetapi, kini Dalai Lama tidak lagi memperjuangkan kemerdekaan Tibet. Dia lebih memilih meminta pemerintah China memberi kelonggaran budaya di kawasan itu. (ayp)
http://bit.ly/2UiQmbM
April 15, 2019 at 04:30PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "China Persoalkan Pengganti Saat Dalai Lama Sakit"
Posting Komentar