Seperti dilansir Channel NewsAsia, Kamis (4/4), menurut Jaksa Agung Malaysia, Tommy Thomas, penjualan kapal pesiar bernama Equanimity itu sudah disetujui oleh pengadilan di Kuala Lumpur. Proses pembayaran dan penyerahan kapal akan dilakukan oleh pengadilan pada akhir April.
Jho dan rekan-rekannya diduga membeli kapal pesiar itu menggunakan uang korupsi 1MDB. Kapal yang terdaftar di Kepulauan Cayman itu berhasil disita pada Februari 2018 di Bali atas bantuan Polri.
Penyitaan dilakukan atas permintaan Kementerian Hukum Amerika Serikat, kemudian diserahkan kepada Malaysia.
Tommy menyatakan proses penjualan itu dilakukan langsung antara pemilik Genting Highland dengan pemerintah Malaysia. Menurut dia hal itu menghemat pengeluaran negara sebesar USD4,4 juta.
Menurut Tommy harga itu sudah cukup pantas dan layak. Sebab, mereka khawatir jika menunggu lebih lama lagi, harga kapal itu semakin anjlok dan kondisinya bisa tidak terawat. Apalagi, pangsa pasarnya juga sangat sempit.
Pemerintah Malaysia menyatakan akan langsung menerbitkan kuitansi pembayaran setelah proses penjualan selesai. Mereka juga akan merinci sejumlah pengeluaran dalam proses itu.
Kasus ini pertama kali menjadi perhatian publik setelah pada 2015, Wall Street Journal melaporkan aliran dana sebesar US$700 juta dari 1MDB ke rekening pribadi mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.
Uang korupsi itu diyakini digunakan untuk membeli berbagai barang mewah mulai dari properti hingga kapal pesiar (yacht).
![]() |
Low Taek Jho, masih buron dalam kasus itu. Pakar keuangan asal Malaysia itu menyatakan dari tempat persembunyiannya dia tidak bersalah tetapi enggan kembali ke Negeri Jiran. Dia menuding kasus sangat beraroma politis.
Malaysia juga sudah mendakwa empat pejabat Bank Investasi Goldman Sachs, termasuk Tim Leissner dan Roger Ng, yang diduga menyalahgunakan dana sekitar US$2,7 miliar dari pengurusan penjualan obligasi 1MDB. (ayp)
https://ift.tt/2YKnnkF
April 04, 2019 at 08:12PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kapal Pesiar Skandal 1MDB Dibeli Operator Judi di Malaysia"
Posting Komentar