Seperti dilansir Reuters, delik yang digunakan jaksa di Jepang untuk kembali menyeret Ghosn ke tahanan adalah perkara dugaan manipulasi. Dia disebut mengetahui tetapi menutupi soal aliran dana dalam jumlah yang janggal terhadap sebuah distributor kendaraan Nissan di Oman.
Melalui kuasa hukumnya, Ghosn menyatakan tidak terima kembali ditangkap.
"Penangkapan saya pagi ini keterlaluan dan sewenang-wenang. Nissan ingin membungkam saya. Saya tidak akan kalah," demikian pernyataan Ghosn.
Kasus baru yang menjerat Ghosn ini berawal dari laporan Renault, yang merupakan mitra Nissan, kepada Kejaksaan Perancis. Mereka yang pertama kali melaporkan transaksi mencurigakan sebesar lebih dari US$30 juta (sekitar Rp426,6 miliar) kepada distributor asal Oman, Suhail Bahwan Automobiles.
Menurut sumber di Kejaksaan Perancis, uang itu lantas dikirimkan ke sebuah perusahaan di Libanon yang dikendalikan oleh mitra Ghosn. Sampai saat ini Suhail Bahwan Automobiles belum memberikan tanggapan apapun.
Juru bicara Ghosn menyatakan uang dalam jumlah besar itu yang dikirim selama sembilan tahun adalah penghargaan karena prestasi penjualan. Mereka menyatakan Ghosn tidak memerintahkan langsung pembayaran itu dan bukan dipakai untuk membayar utang.
Penangkapan ini terjadi setelah Ghosn menyatakan melalui akun Twitter bakal buka-bukaan soal penangkapannya pada 11 April mendatang.
https://ift.tt/2HX9F8Y
April 04, 2019 at 02:17PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kasus Baru, Eks Bos Nissan Ditangkap Lagi di Jepang"
Posting Komentar