
Juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan pemerintah tidak bisa langsung memulangkan mereka meski mengaku WNI. Menurut dia, sebelum dipulangkan pemerintah harus memverifikasi status kewarganegaraan dan membuktikan mereka memang WNI.
"Tidak bisa bilang jumlah WNI sebelum kami verifikasi status mereka. Kami tidak tahu ada berapa jumlah WNI karena kami belum verifikasi. Sebelum kami klaim ada berapa banyak, harus verifikasi terlebih dahulu dan ini memakan waktu yang lama," kata Arrmanatha dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (5/4).
Merujuk pada pemulangan 18 WNI dari Suriah pada 2017, Arrmanatha mengatakan prosesnya sangat panjang dan tidak mudah.
"Dilihat dari kasus 2017 yang jumlahnya lebih sedikit saja memakan waktu lama, hampir setahun. Indikasinya saat ini yang mengaku WNI cukup banyak, lebih banyak dari tahun 2017 jadi pasti akan lebih lama prosesnya," ujar Arrmanatha.
Dia mengatakan sebagian dari orang-orang tersebut pergi dengan cara ilegal dan sudah tak memiliki dokumen perjalanan resmi.
Setelah verifikasi status kewarganegaraan, Arrmanatha menuturkan pemerintah akan menganalisis jejak keluarga mereka di Indonesia. Mereka juga akan diinterogasi sejauh mana keterlibatannya dengan ISIS, hingga seberapa tinggi level ancaman dan radikalisme pada diri mereka.
Pernyataan itu diutarakan Arrmanatha menyusul laporan bahwa terdapat puluhan WNI ditemukan di antara ribuan keluarga pejuang ISIS yang berada di kamp-kamp penampungan Al Hol, timur Suriah.
Lebih dari 9.000 anggota keluarga pejuang ISIS dilaporkan masih berada di kamp penampungan Al-Hol, timur laut Suriah, menyusul kekalahan kelompok teroris pimpinan Abu Bakr Al Baghdadi itu di Timur Tengah.
Tak sedikit dari ribuan pengungsi itu merupakan warga negara asing.
http://bit.ly/2FUR8qe
April 06, 2019 at 02:33AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemlu Tidak Punya Data WNI Pengikut ISIS Mengungsi di Suriah"
Posting Komentar