
"Jika digabungkan, kami mendapatkan informasi ada 207 orang tewas di seluruh rumah sakit. Berdasarkan informasi sekarang, ada 450 orang terluka dilarikan ke rumah sakit," ujar juru bicara kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekera.
Seorang sumber kepolisian kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa dari keseluruhan korban tewas tersebut, 32 di antaranya adalah warga asing.
Puluhan orang tersebut di antaranya berasal dari Inggris, Amerika Serikat, India, Denmark, Turki, dan Portugal.
Sampai saat ini, belum ada pihak yang mengklaim sebagai dalang di balik rangkaian serangan ini. Namun, Perdana Menteri Ranil Wickremsinghe memastikan bahwa pemerintah sudah mengetahui "informasi awal mengenai ledakan tersebut."
Meski demikian, Wickremsinghe mengatakan bahwa pemerintah harus menelaah terlebih dulu cara terbaik untuk menggunakan informasi tersebut.
AFP melaporkan ada satu dokumen intelijen yang menunjukkan bahwa Kepala Kepolisian Sri Lanka, Pujuth Jayasundara, sebenarnya sudah mengirimkan peringatan kepada para pejabat tinggi sepuluh hari lalu.
Peringatan itu mengindikasikan akan ada pengebom bunuh diri yang dikirimkan ke "gereja-gereja besar."
Salah satu gereja yang menjadi sasaran adalah St Anthony, rumah ibadah umat Katolik di Kochcikade, kawasan wisata terkenal bagi turis mancanegara.
Sementara itu, hotel yang dijadikan target adalah Shangri-La, Kingsbury, Cinnamon Grand, dan Tropical Inn. (has)
http://bit.ly/2IzvImm
April 22, 2019 at 04:19PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Korban Bom Paskah di Gereja Sri Lanka Tembus 200 Orang"
Posting Komentar