Saharudin, staf pribadi Ratna yang hadir sebagai saksi pada Selasa (4/2), mengiyakan pertanyaan tentang pertemuan bosnya dengan Kwik Kian Gie dan Yusril Ihza Mahendra untuk membahas uang fiktif tersebut.
Saharudin mengaku tidak ikut mendampingi Ratna saat menemui Kwik dan Yusril, namun ia tahu pertemuan itu untuk membahas uang Rp23 triliun.
"Untuk yang Rp23 triliun itu, untuk dana Rp23 triliun itu," kata Saharudin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Ihwal uang Rp23 triliun itu pertama kali keluar dari mulut Ruben dan Deden. Kedua orang itu pula yang menawarkan uang tersebut kepada Ratna. Namun Saharudin tak menjelaskan rinci dari mana uang tersebut dan bagaimana mekanisme pencairannya.
Saharudin juga tak menceritakan sosok Deden dan Ruben itu. Dia hanya mengaku sudah curiga kepada Ruben dan Deden sejak awal.
Ia pun sudah menyampaikan kekhawatirannya kepada Ratna, meski pada akhirnya tak didengar. "Kakak lebih mendengar saja waktu itu," imbuhnya.
Lebih dari itu, Saharudin juga bercerita bahwa dirinya mengetahui ada pertemuan antara Ratna dengan Fadli Zon di rumah bosnya. Sebelum Fadli tiba, ia menyebut Ruben dan Deden sudah datang lebih dulu.
"Di sana mereka bicara di ruang belakang, bicara dengan Pak Ruben dan Pak Deden. Kami dilarang mendekat atau nimbrung, tapi sepengetahuan saya juga cerita tentang uang yang Rp23 triliun itu," ucap Saharudin.
Soal uang raja-raja ini juga sempat disinggung Kwik Kian Gie. Namun, saat itu Kwik menyebut yang dibicarakan dirinya dengan Ratna adalah dana US$100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun. Karena perbincangan itu Kwik mengaku curiga kepada Ratna.
"Waktu itu Ibu Ratna datang dengan beberapa temannya menceritakan tentang dana yang sangat besar, sekitar US$100 juta yang ditransfer dari Inggris untuk kepentingan mereka," kata Kwik saat dihubungi CNNIndonesia.com, Oktober lalu.
Kepolisian juga sudah menyelidiki uang raja-raja ini dan telah menyatakan sebagai modus penipuan terhadap Ratna.
Ratna yang menelan mentah-mentah cerita karangan itu, menyerahkan uang Rp50 juta sesuai keinginan penipu. Uang tersebut diklaim penipu dibutuhkan untuk pencairan uang.
Polda Metro Jaya kemudian mengetahui ada korban lain dengan inisial TSA yang merugi Rp940 juta. Empat orang pun akhirnya ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka."Itu penipuan, orangnya sekarang sudah di Cipinang. Jadi itu modus dia mengatakan ada dana raja-raja. Saya kena Rp50 juta tapi banyak orang melaporkan dan setelah kasus itu mencuat, sekarang dia sudah di Cipinang mereka bertiga. Penipu biasa," kata Ratna menyikapi kesaksian itu di sela persidangan.
Ratna menambahkan bahwa Fadli yang juga mendengar cerita uang Rp23 triliun itu tidak ikut tertipu. Menurutnya Fadli tak percaya mengenai perkataan Ruben dan Deden di rumahnya.
"Iya, dan Pak Fadli enggak setuju, dia enggak percaya juga. Dia enggak ketipu, yang tertipu aku doang," kata Ratna. (bin/wis)
https://ift.tt/2FTMiLu
April 03, 2019 at 05:00AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ratna Sempat Bertemu Kwik Bahas Uang 'Raja' Rp23 Triliun"
Posting Komentar