Jelang pertandingan penentuan di perempat final, Barcelona punya rekor tidak terkalahkan di kandang sendiri di Liga Champions sejak 2013. Untuk bisa lolos ke semifinal, Man United harus melakukan sesuatu yang luar biasa, yang kerap gagal dilakukan 30 lawan Barcelona sebelumnya di Camp Nou.
Penggunaan skema 4-3-3 oleh Barcelona dapat jadi celah bagi Man United untuk meraih kemenangan. Jika Barcelona menggunakan formasi tersebut di leg kedua nanti, maka Man United perlu menggunakan kedua sayap saat menyerang.Bek sayap Athletic Bilbao Oscar de Marcos memperlihatkan kelemahan Barcelona di sektor full-back saat memberikan keunggulan untuk timnya ketika kedua tim bermain imbang 1-1 di Camp Nou, akhir September 2018.
Dengan begitu, Man United bisa meniru cara Bilbao dalam membobol gawang Barcelona. Ashley Young dan Diogo Dalot hanya perlu menggunakan kecepatan keduanya untuk bisa berada di belakang Jordi Alba serta Nelson Semedo. Jika taktik itu berjalan baik, Man United bisa mendapatkan keuntungan dalam laga tersebut.
Pertahanan rapat Man United bikin Messi (tengah) tak berkutik di leg pertama. (LLUIS GENE / AFP)
|
Betis berutang banyak kepada bek sayap Junior Firpo (wing-back kiri) dan Cristian Tello (wing-back kanan). Firpo merupakan pencetak gol pertama dan pemberi assist gol terakhir, sedangkan Tello pengumpan gol ketiga dan keempat.
Man United menggunakan skema 3-5-2 saat melawan Barcelona di leg pertama, namun peran Young dan Dalot dalam membantu serangan tidak begitu terlihat dalam laga tersebut.
Busquets (kiri) perlu kembali dijadikan target oleh Setan Merah. (Action Images via Reuters/Lee Smith)
|
Bahkan Busquets sempat mendapat kartu kuning. Dengan menekan Busquets, Man United bisa mendapatkan ruang di antara posisi gelandang dengan dua bek tengah Barcelona. Karena Blaugrana tidak lagi bertahan setinggi era pelatih sebelum-sebelumnya.
Meski perlu keluar menyerang, bukan berarti Man United melupakan pertahanan. Lini serang Barcelona tetap berbahaya di musim ini dengan diisi Lionel Messi, Luis Suarez, hingga Ousmane Dembele dan Philippe Coutinho.
Man United juga memiliki beberapa pemain dengan kecepatan serta olah bola yang ciamik, seperti Paul Pogba, Anthony Martial serta Marcus Rashford. Selain bertugas mencetak gol, pemain dengan kemampuan di atas rata-rata itu juga perlu memancing pemain Barcelona untuk banyak melakukan pelanggaran sampai ada yang dikeluarkan dari permainan.
Saat melawan Girona di awal musim, Barcelona terlihat kesulitan ketika Clement Lenglet dikeluarkan dari pertandingan. Pelatih Barcelona Ernesto Valverde sampai harus menarik Busquest jadi bek sebelum memainkan Samuel Umtiti.
Cara terakhir yang bisa dilakukan Man United untuk mencetak gol ke gawang Barcelona adalah lewat bola-bola mati. Namun dalam cara ini, Man United harus mencari pemain Barcelona yang lemah dalam mengantisipasi set piece, seperti Rafinha, Arthur, atau Ivan Rakitic.Jika berhasil memanfaatkan set piece, Man United juga harus bisa menghindari banyak melakukan pelanggaran. Karena Barcelona termasuk tim yang piawai memanfaatkan peluang dari bola-bola mati. Selain itu, Man United perlu mempertahankan 11 pemain di atas lapangan hingga laga usai. (sry/ptr)
http://bit.ly/2VOXoqy
April 17, 2019 at 05:24AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Serangan Sayap Manchester United Bisa Singkirkan Barcelona"
Posting Komentar