
Itu didasarkan survei elektabilitas pada periode 5-8 April 2019. Secara keseluruhan, survei ini menemukan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 50,4 persen, sementara pendukung paslon nomor urut 02 Prabowo SUbianto-Sandiaga Uno mencapai 32,5 persen.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menemukan ada 88 persen hingga 89 persen pemilih yang menetapkan pilihannya di pilpres kali ini. Sementara sisanya, sekitar 11 persen hingga 12 persen, besar kemungkinan akan mengubah pilihannya pada hari pencoblosan di 17 April mendatang."Ada yang masih mengatakan besar kemungkinan mengubah pilihannya, tapi jumlahnya tidak besar. Paling banyak yakni 88-89 persen pemilih mengatakan pilihannya sudah bulat dan mantap," kata Deni, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (12/4).
Untuk kedua pendukung yang bisa beralih pilihan atau swing voters, Deni menyebut 6,4 persen berasal dari pendukung Jokowi-Ma'ruf, sedangkan untuk pendukung Prabowo-Sandi sebesar 4,5 persen.
SMRC juga memprediksi elektabilitas kedua pasang kandidat jika pemilih yang belum menentukan sikap (undecided voters) telah memastikan pilihannya. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf menjadi 58,2 persen sementara Prabowo-Sandi naik ke angka 41,8 persen."SMRC melakukan prediksi pilihan pada kelompok undecided dilihat dari berbagai karakteristik, misal dengan skala bipolar dia kasih skor berapa, kemudian skala polar berapa, lalu dilihat juga faktor lain misal suka atau nggak sama kandidat dia bilangnya apa," kata Deni.
Survei SMRC ini melibatkan responden sebanyak 2.568 orang dari seluruh provinsi di Indonesia. Responden yang berhasil diwawancarai mencapai 2.285 orang. Margin of error survei +/- 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun metode yang digunakan dalam survei ini adalah multistage random sampling.
[Gambas:Video CNN] (tst/arh)
http://bit.ly/2Da9bIt
April 12, 2019 at 10:22PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "SMRC Sebut 'Swing Voters' di Kubu Jokowi Lebih Besar"
Posting Komentar