
"Potensi jadi unicorn masih banyak sekali. Tapi masih ada tiga syarat yang harus dilihat kembali," ujarnya Selasa, (19/2).
Pertama, startup tersebut harus memiliki transaksi yang besar dengan jumlah putaran uang yang tak kalah besar. Kedua, frekuensi transaksi pun harus besar. Ketiga, luasnya layanan konsumen.
Dia memaparkan layanan dompet digital saat ini sedang 'naik daun'. Saat ini, Untung melihat dua dompet digital yang sudah besar adalah Ovo dan Gopay.
Kedua layanan dompet digital ini terhubung dengan dua unicorn transportasi. Ovo terhubung dengan unicorn asal Singapura yakni Grab. Sementara Gopay terhubung dengan unicorn Tanah Air, Gojek.
Untung pun melihat ticketing masih bisa berpotensi jadi unicorn. Walaupun saat ini sudah ada Traveloka yang menjadi unicorn Tanah Air.
Sementara itu, markerplace justru dinilai akan sulit untuk menambah jajaran unicorn baru. Pasalnya, persaingan marketplace yang semakin tinggi membuat jumlah transaksi semakin terbagi.
"Marketplace sudah banyak pemainnya, lebih dari 10. Jadi unicorn akan membutuhkan effort besar," ungkap Untung.
Seperti yang diketahui, saat ini ada empat unicorn yang berasal dari Indonesia, yakni Traveloka, Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak. Valuasi perusahaan rintisan untuk mengukuhkan dirinya menjadi unicorn harus mencapai US$1 miliar atau setara dengan Rp14 triliun.
[Gambas:Video CNN] (age)
http://bit.ly/2T0K7gd
February 20, 2019 at 12:51AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dompet Digital Potensi Jadi Unicorn Kelima Indonesia"
Posting Komentar