Dilansir dari AFP, Minggu (21/4), sumber dari aparat kepolisian menyatakan jumlah korban meninggal dunia mencapai 156 orang, termasuk 35 warga asing.
Sumber dari rumah sakit setempat menyatakan bahwa warga asing yang menjadi korban berkewarganegaraan Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda.
Tak hanya itu, sebanyak ratusan orang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Sumber AFP dari aparat kepolisian menyatakan, ledakan terjadi di tiga hotel mewah dan Gereja St Anthony di Kolombo. Ledakan serupa juga terjadi di Gereja St Sebastian di Katuwapitiyam Negombo, utara Kolombo. Korban juga berasal dari ledakan di kota Batticaloa, Sri Lanka bagian timur.
"Rapat darurat dalam beberapa menit. Operasi penyelamatan sedang berlangsung," ujar Menteri Reformasi Ekonomi dan Distibusi Publik Sri Lanka Harsha de Silva melalui akun Twitter resminya yang dikutip AFP, Minggu (21/3).
De Silva telah mendatangi langsung dua hotel yang menjadi lokasi ledakan dan Gereja St Anthony. Di lokasi tersebut, ia melihat potongan anggota tubuh yang berserakan.
"Mohon tetap tenang dan berada di dalam rumah," ujarnya.
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena mengaku terkejut oleh ledakan tersebut. Sirisena juga meminta warganya agar tetap tenang.
Perdana Menteri Sri Lanka Rani Wickremesinghe juga mengutuk perbuatan tersebut.
"Saya sangat mengutuk serangan pengecut pada warga kami hari ini," ujar Wickremesinghe melalui akun Twitter resminya yang dikutip AFP.
Hingga kini, penyebab ledakan masih belum dikonfirmasi. Selain itu, belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas peristiwa nahas tersebut.
[Gambas:Youtube] (sfr/end)
http://bit.ly/2XBQBRF
April 21, 2019 at 10:22PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bom Paskah Sri Lanka, Pemerintah Minta Warga Tetap di Rumah"
Posting Komentar