BUMN Penerbangan, Rini Restui Modal AP II Jadi Rp63 Triliun

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyetujui penambahan modal sebanyak Rp43 triliun untuk PT Angkasa Pura II. Persetujuan penambahan modal tersebut tertuang dalam surat bernomor S-140/MBU/02/2019 tertanggal 28 Februari.

Surat tentang Perubahan Anggaran Dasar PT Angkasa Pura II (Persero) tersebut dikirimkan Kementerian BUMN ke Direksi Angkasa Pura II. Dengan persetujuan tersebut, modal dasar Angkasa Pura II yang awalnya Rp20 triliun naik menjadi Rp63,88 triliun.

Selain menyetujui penambahan modal tersebut, Menteri Rini juga memberikan dua persetujuan lain. Pertama berkaitan dengan pengeluaran saham dalam simpanan sebanyak 8.971.652 saham seri B Angkasa Pura II dengan nominal Rp1 juta yang seluruhnya diambil bagian oleh negara.

Sedangkan kedua berkaitan dengan persetujuan penambahan modal pada perseroan sebanyak Rp8,97 triliun.


Persetujuan diberikan sebagai bagian dari rencana pemerintah dalam membentuk holding BUMN Penerbangan. CNNIndonesia berupaya meminta meminta konfirmasi ke sejumlah pejabat Kementerian BUMN atas persetujuan tersebut.

Salah satunya, ke Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra Samal. Tapi ia bilang belum mengikuti pembahasan soal penambahan modal tersebut. "Mungkin bisa dicek ke Pak Gatot Trihargo (Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan kementerian BUMN)," katanya.

Gatot yang dimintai penjelasannya soal persetujuan tersebut, sampai berita diturunkan belum memberikan jawabannya. 

Sebagai informasi, pemerintah berencana membentuk holding BUMN penerbangan. Rini beberapa waktu lalu mengatakan holding BUMN tersebut nantinya akan membawahi perusahaan pelat merah di sektor penerbangan seperti, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II dan Garuda Indonesia. 

[Gambas:Video CNN]

(ulf/agt)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2P5gea7

April 12, 2019 at 10:48PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "BUMN Penerbangan, Rini Restui Modal AP II Jadi Rp63 Triliun"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.