Divisi komunitas yang terdedikasi beraktivitas di olah raga balap, Innova Community Racing Team (ICRT), mengkoprek Innova bermesin diesel 2GD 2.400 cc dengan turbo VNT, hingga sanggup mencetak rekor 9,923 detik di lintasan lurus 201 m.
Rekor itu dicetak ICRT di arena Drag Series di Surabaya yang digelar di Gelora Bung Tomo pada 5 - 7 April 2019.
Dijelaskan tuner ICRT dari Garage Autowerk, Chiang, memodifikasi Innova hingga mampu seperti itu bukan perkara mudah. Menurut dia sulit mendapatkan komponen performa dan butuh waktu buat coba-coba komponen sampai akhirnya dapat yang cocok.
![]() |
Salah satu bagian utama yang mesti diganti yaitu turbo, diubah menjadi merek RHF4. Menurut Chiang penggantian itu bikin boost turbo lebih besar, jadi 2.2 bar dari sebelumnya 1.2 bar.
Kemampuan baru itu diakomodasi perubahan pada intercooler dengan piping baru yang punya tujuan khusus, lebih optimal mendinginkan udara dari turbo. Saringan udara juga diganti dengan produk aftermarket berbagan katun dari K&N dan boks saringan udaranya dibikin dari bahan alumunium.
Selain itu, ICRT juga mengganti header knalpot dengan komponen equal length dan memasang sistem saluran bahan bakar baru. Kedua komponen ini dibuat khusus.
Setelah sektor mekanis, penyempurnaan berlanjut ke sektor elektronik dengan penambahan piggyback. Agar semua berjalan lancar sesuai kebutuhan, ECU dipetakan ulang.
Dibanding versi mesin standar Innova yang mampu menyemburkan 149 tenaga kuda dan torsi 342,2 Nm, Innova racikan ICRT sanggup menyemburkan 238,5 hp dan torsi 580 Nm.
![]() |
Chiang mengatakan sektor kaki-kaki juga mengalami ubahan di mana per standar diganti merek Eibach, ditambah shock IMB 2 way adjuster, serta pelek ROTA ukuran 8.5 - 9.5 dengan ban depan 235/50/18 dan belakang 275/40/18 TOYO T1s.
Agar penampilan mendukung performa yang meningkat, kap mesin diganti dengan carbon hood custom buatan sendiri. Kata Chiang itu untuk mengurangi bobot karena kap mesin sudah berbahan serat karbon.
Ia menuturkan untuk membangun satu unit Innova dengan spesifikasi tersebut membutuhkan waktu sekitar enam bulan dan biaya Rp60 juta- Rp75 juta.
Chiang menambahkan ada baiknya jika sudah memodifikasi hingga tenaga meningkat banyak, jangan lupa memasang berbagai indikator fungsional seperti Boost meter, EGT meter, Oil Pressure Meter dan Oil Temperature Meter. Informasi dari indikator itu penting biar mengantisipasi 'mesin jebol'. (ryh/fea)
http://bit.ly/2Uw2w19
April 22, 2019 at 04:28PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Innova Sanggup Lari 9,9 detik di Lintasan 201 m"
Posting Komentar