Cerita Petugas TPS Cemas Sambut AHY

Jakarta, CNN Indonesia -- Kehadiran Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuat petugas pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2019 was-was.

Pasalnya, aparat kepolisian tak nampak saat AHY memasuki TPS 013, Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Saya bingung, kalau ada aparat kepolisian harusnya bantu kami dong mengamankan. Tetapi, polisinya tidak ada," ujar Retno Mediana, Petugas Pengawas Pemilu 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 013 Keluarga.

Layaknya seorang figur publik, kehadiran AHY di lokasi pada pukul 11.40 WIB menarik perhatian warga sekitar. Ia dan Anisa saat itu mengenakan kaos biru bertuliskan 'Jangan Golput'. Kondisi TPS yang tadinya sepi sontak menjadi ramai saat AHY tiba sekitar pukul 11.40 siang.

Sejumlah warga nampak bersemangat meminta foto bersama AHY dan istrinya, Annisa Pohan. Maklum, tahun ini merupakan kali pertama AHY mencoblos di Kelurahan Petogogan. Nama AHY dan Annisa masuk ke dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) di wilayah tersebut.

Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan istrinya, Annisa Pohan, di TPS Petogogan.Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan istrinya, Annisa Pohan, di TPS Petogogan. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Selain itu, awak media juga menyemut untuk meliput putra Mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Sebagai petugas pengawas, Retno berusaha menjalankan prosedur sesuai ketentuan. Terlebih, ini merupakan pengalaman pertama bagi wanita yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai koperasi ini.

Karenanya, Retno melarang awak media maupun publik agar tidak berada di dalam area Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat AHY mencoblos. KPPS juga tidak memberikan perlakuan khusus kepada AHY.

"Kan ada peraturannya, tidak boleh memasuki area KPPS. Terutama di belakang (kotak suara)," ujarnya.

Meskipun demikian, beberapa pihak ada yang bandel menerobos masuk demi mendapatkan gambar terbaik. Untungnya, tidak ada kericuhan dan gangguan selama proses pengambilan suara berlangsung. AHY dan rombongan meninggalkan TPS sekitar pukul 12 siang.

"Saya takut, waktu pemungutan suara, ada provokator, jadi bikin kacau, tetapi sejauh ini lancar," ujarnya.

Warga sambut AHY di TPS 013 Kelurahan Petogogan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).Warga sambut AHY di TPS 013 Kelurahan Petogogan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Sebelum AHY datang, seorang petugas kepolisian memang berjaga di dekat TPS. Retno menduga absennya aparat kepolisian saat kedatangan AHY karena sedang memantau penyelenggaraan pemilu di tempat lain.

"Satu aparat mengawasi lima TPS. Mungkin waktu AHY datang, petugas sedang berada di TPS lain," ujarnya.

Terlepas dari rasa cemas yang dirasakannya, Retno mengaku senang mendapatkan pengalaman sebagai petugas pengawas Pemilu. Ia berharap, penyelenggaraan pemilu 2019 dapat berjalan lancar.

"Pemilu sekarang ini merupakan pemilu terbesar dalam sejarah dunia. Tidak hanya memilih presiden dan wakil presiden, tetapi juga calon anggota legislatif," ujarnya.

Seusai menggunakan hak pilihnya, AHY mengaku lega.

"Lega rasanya setelah 7 bulan kita menjalankan proses demokrasi yang luar biasa dinamisnya, kampanye dari satu kota ke kota lainnya," usai AHY usai mencoblos di TPS 013 Petogogan, Rabu (17/4).

[Gambas:Video CNN] (sfr/arh)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2PgX5C9

April 17, 2019 at 09:59PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cerita Petugas TPS Cemas Sambut AHY"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.