"Itu bukan substansinya. Pembiayaan itu dari mana terserah saja. Yang paling penting metodologinya betul atau tidak," ucap Hendri Satrio di d'consulate, Sabtu (20/4).
Hal itu disampaikan menyikapi tudingan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang menyebut lembaga survei memihak pada satu kubu karena dipengaruhi pembiayaan.
Hendri menyatakan ketika metodologi survei atau perhitungan cepat lembaga tepat, maka hasilnya akan benar dan tak berbeda jauh dengan real count KPU.
"Kalau uangnya dari mana, ya namanya rezeki kenapa malah bahas rezeki orang?" tutur Hendri.
Ia menjelaskan seluruh bantuan biaya yang diterima lembaga survei dicatat dan dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hal serupa disampaikan Peneliti Lembaga Survei Indonesia Adji Al Farabi. Perhitungan cepat sudah dilakukan Indonesia sejak Pemilu 2004. LSI bersama lembaga survei lain terverifikasi KPU tak ragu membuka metodologi perhitungan mereka kepada publik.
"Jadi validitas quick count seharusnya tidak dipertanyaan lagi," tutur Adji.
Sementara, KedaiKopi merupakan lembaga yang sempat merilis hasil exit poll yang menempatkan PrabowoSandi sebagai pemenang Pilpres 2019. Dalam perhitungan Exit Poll KedaiKopi, Paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul tipis dari Paslon 01 Joko Widodo-Maruf Amin.
Direktur Eksekutif KedaiKOPI, Kunto A. Wibowo, Rabu (17/4), menyatakan Jokowi-Ma'ruf itu 41,65 persen, dan yang memilih 02 itu 42,42 persen.
Exit Poll KedaiKopi ditutup Rabu (17/4) pukul 14.57 WIB dengan perhitungan sebanyak 13.125 responden.
[Gambas:Video CNN] (chr/ugo)
http://bit.ly/2GznlVY
April 21, 2019 at 02:39AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lembaga Survei Tegaskan Pembiayaan Tak Pengaruhi Quick Count"
Posting Komentar