Ia mencontohkan hoaks pelarangan azan, penghapusan pendidikan agama, legalisasi perkawinan sesama jenis atau LGBT jika ia kembali terpilih.
"Ini [pencoblosan] tinggal seminggu. Yang dipakai isunya fitnah, hoaks, kabar bohong, baik lewat medsos atau rumah ke rumah. Saya titip jangan sampai saudara kita kena isu-isu itu," kata Jokowi, saat kampanye terbuka di Gedung Olah Raga (GOR) Kedopok, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (10/4).Ia lantas mencontohkan sejumlah hoaks yang menyerangnya. Meski tak masuk akal, Jokowi mengaku itu tetap dipercaya banyak orang.
"Nanti Jokowi [kalau] menang pendidikan agama akan dihapus. Hati-hati, itu bohong. Enggak ada pikiran seperti itu. Kedua, kalau Jokowi-Ma'ruf menang azan akan dilarang," ujarnya.
![]() |
"Isu lagi ketiga, kalau Jokowi-Ma'ruf menang perkawinan sejenis diperbolehkan. Wapresnya aja kiai haji Ma'ruf Amin, Ketua MUI. Masa bisa seperti itu. Logika enggak masuk, tapi 9 juta orang percaya. Hati-hati tolong diluruskan," Jokowi melanjutkannya.
Sebelumnya, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap bahwa mayoritas responden tak percaya dengan sejumlah kabar bohong alias hoaks soal Jokowi.
Hal itu berdasarkan survei nasional yang melibatkan 2820 responden yang memiliki hak pilih pada Februari-Maret dengan margin of error plus minus 2 persen.Pertama, hoaks Jokowi terkait Partai Komunis Indonesia (PKI). Sebanyak 72,5 persen responden menyatakan tidak setuju dengan hoaks itu, dan 5,6 persen responden setuju. Sebanyak 21,8 persen tak menjawab atau tidak tahu.
Kedua, isu Jokowi kaki tangan Republik Rakyat China (RRC). Mayoritas responden (69,2 persen) menyatakan tak sepakat, 10 persen lainnya setuju dengan hoaks itu, dan 20,7 persen lainnya tak menjawab atau tidak tahu.
![]() |
Lewat analisis multivariate SMRC untuk mengetahui dampak relatif kondisi ekonomi, identitas dan mobilisasi identitas serta fake news, ditemukan fakta bahwa fake news lebih terkait dengan pasangan 02.
"Pasangan 01 lebih berhubungan dengan persoalan rasional kondisi ekonomi, sementara pasangan 02 lebih berhubungan dengan identitas, mobilisasi identitas, dan fake news," tulis SMRC, dalam situs resminya.
[Gambas:Video CNN] (uli/arh)
http://bit.ly/2G1Rpb6
April 10, 2019 at 10:01PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Seminggu Jelang Pencoblosan, Jokowi Sebut Hoaks Masih Dipakai"
Posting Komentar