
Bersama rupiah, sebagian mata uang utama negara-negara Asia menunjukkan penguatan terhadap dolar AS. Dolar Hong Kong menguat 0,11 persen, dolar Singapura menguat 0,04 persen, won Korea 0,27 persen, Peso Filipina 0,08 persen, baht Thailand 0,03 persen, dan yuan China 0,08 persen.
Sementara yen Jepang dan rupee India melemah masing-masing 0,11 persen dan 0,24 persen. Begitu juga halnya dengan mata uang negara maju. Dolar Australia tercatat menguat 0,17 persen terhadap dolar AS, sementara poundsterling Inggris dan Euro sama-sama menguat 0,15 persen dan 0,12 persen.
Sore ini, mata uang negara maju juga kompak bergerak menguat terhadap dolar AS. Euro menguat 0,1 persen, poundsterling Inggris menguat 0,9 persen, franc Swiss menguat 0,14 persen, dolar Australia menguat 0,11 persen, dolar Kanada 0,11 persen, dan rubel Rusia menguat 0,1 persen.
Analis Monex Investindo Faisyal menjelaskan penguatan rupiah saat ini lebih banyak didorong oleh faktor eksternal berupa pelemahan dolar AS. Dolar melemah akibat kemungkinan segera tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China.
"Sentimen juga didukung oleh optimisme pasar atas soft Brexit, karena Perdana Menteri Theresa May akan berkunjung ke Brussels. Sentimen juga muncul karena tidak ada shutdown AS," terang dia.
Sementara sentimen negatif masih berasal dari faktor eksternal dan internal, seperti kenaikan harga minyak dan data defisit neraca perdagangan. "Neraca perdagangan kemarin sudah diabaikan investor, tetapi karena itu penguatan rupiah hari ini terbatas. Mungkin yang membatasi rupiah lainnya adalah kenaikan harga minyak global," jelas dia.Sementara Direktur Utama sekaligus Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan sentimen positif terhadap rupiah juga berasal dari pernyataan salah satu Ketua The Fed San Franssico yang memproyeksi bank sentral AS tak akan menaikkan bunga pada tahun ini. Selain sentimen eksternal, menurut dia, terdapat pula sentimen internal berupa hasil debat capres yang turut berdampak positif.
"Rabu ini akan ada pertemuan soal suku bunga AS," ungkap dia.
Kendati menguat pada hari ini, menurut dia, ruang rupiah untuk melemah masih terbuka seiring dengan harga minyak yang diperkirakan menguat.Ia pun memperkirakan rupiah besok akan bergerak di kisaran Rp14.050-Rp14.155 per dolar AS, dengan kecenderungan melemah.
[Gambas:Video CNN] (glh/agi)
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190218160648-78-370419/perdamaian-as-china-kiat-dekat-dolar-as-loyo-rp14107/
February 18, 2019 at 11:48PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perdamaian AS-China Kiat Dekat, Dolar AS Loyo Rp14.107"
Posting Komentar